UKSW SALATIGA
UKSW Tambah Guru Besar, Profesor Pendeta Izak Y.M. Lattu dengan Kepakaran Sosiologi Lintas Agama
Profesor Pendeta Izak menjadi Guru Besar ke-30 aktif di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menambah jumlah Guru Besar dengan diterimanya Surat Keputusan (SK) Guru Besar atas nama Profesor Pendeta Izak Y.M. Lattu, Ph.D., dengan nomor 2334/M/KPT.KP/2025.
SK tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Profesor Aisyah Endah Palupi, di Kantor LLDIKTI, belum lama ini.
Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami turut hadir langsung dalam kesempatan tersebut.
Dengan diterimanya SK ini, Profesor Pendeta Izak Lattu yang juga Dekan Fakultas Teologi UKSW resmi menjadi Guru Besar dalam ranting ilmu atau kepakaran Sosiologi Lintas Agama.
Profesor Pendeta Izak menjadi Guru Besar ke-30 aktif di UKSW dan merupakan guru besar ke-17 yang lahir selama kepemimpinan Rektor Profesor Intiyas Utami.
Dukungan Penuh dan Pencapaian Inspiratif
Ditemui dalam sebuah acara di kampus, Profesor Pendeta Izak Lattu mengungkapkan rasa syukur sekaligus menyampaikan harapan agar pencapaiannya dapat menjadi inspirasi.
Baca juga: Pendaftaran Mahasiswa Baru UKSW Hingga 30 September 2025: Kampus Bereputasi Internasional
Menurut lulusan dari Interdisciplinary Study of Religion, the Graduate Theological Union affiliated the University of California, Berkeley, USA ini, menjadi seorang guru besar adalah capaian tertinggi secara administratif seorang dosen, akumulasi dari kerja akademik maupun sosial meliputi penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat.
“Saya bersyukur karena proses ini bisa ditempuh dengan baik berkat dukungan penuh pimpinan universitas, fakultas, rekan tenaga kependidikan, mahasiswa, serta keluarga."
"Semoga pencapaian ini memotivasi teman sejawat bahwa bila disiapkan dengan sungguh-sungguh, proses menuju guru besar tidak harus memakan waktu lama,” ungkapnya.
Profesor Pendeta Izak Lattu juga menegaskan bahwa capaian ini bukan semata-mata untuk dirinya, melainkan sebuah rekognisi bagi UKSW karena mampu melahirkan pengajar berkualitas.
“Ini adalah panggilan untuk terus menghadirkan proses pengetahuan yang lebih baik,” tambahnya.
Sebagai akademisi, Profesor Pendeta Izak Lattu juga dipercaya mengemban beberapa tugas antara lain sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), sebuah forum ilmuwan terkemuka di Indonesia.
Selain itu, lulusan Pre-Doctoral Program, Ash Center for Democratic Governance and Innovation, Harvard University, USA ini juga menjadi Vice-Chair of the Board of Trustees of the Asia Pacific Theological Union.
Rektor: Bukti Keunggulan UKSW
Rektor UKSW, Profesor Intiyas Utami, menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut.
“Dengan diterimanya surat keputusan Profesor Pendeta Izak sebagai guru besar menjadi bukti keunggulan UKSW sekaligus wujud komitmen kami dalam menghadirkan karya akademik yang berdampak,” ujar Rektor Intiyas.
Baca juga: UKSW Jadi Bagian Konvensi Sains dan Teknologi Pertama di Indonesia Bersama 3000 Peserta
Dengan penambahan Profesor Pendeta Izak Lattu, UKSW kian meneguhkan diri sebagai kampus multikultural dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak bagi masyarakat.
Melalui capaian ini, UKSW turut berkontribusi dalam mencapai program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan.
Selain itu, capaian ini juga menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! Salam Satu Hati UKSW! (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.