Unsoed
Dosen UNSOED Beri Pendampingan Pertanian Konservasi di Wilayah Perbukitan Desa Wanatirta
Tim dosen Unsoed melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pendampingan pada kelompok tani di Brebes.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat.
Berkaitan dengan hal ini Tim Dosen Unsoed yaitu: Prof. Ahadiyat Yugi Rahayu, AP., M.Ac., D.Tech, Sc., Okti Herliana, SP., MP,. Dan Sri Hartini, SH., MH. melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dari sumber pendanaan DRTPM DIKTI dengan skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dengan judul: Peningkatan Produksi Kopi Robusta Berbasis Sustainable Agriculture pada Kelompok Tani Tirta Semesta Desa Wanatirta Paguyangan Kabupaten Brebes.
Desa Wanatirta terletak di Kecamatan Paguyangan Brebes.
Memiliki kontur berbukit dengan mata pencahariaun utama penduduknya adalah petani komoditas hortikultura, sayuran dataran tinggi dan tanaan tahunan.
Komoditas kopi banyak ditanam di Desa Wanatirta sekitar 115 petani menanam kopi dengan luasan berkisar 0,5 sampai dengan 2 hektar baik di lahan milik pribadi maupun memanfaatkan lahan milik Perhutani dengan sistem kerjasama pengelolaan dan bagi hasil.
Kelompok Tani Tirta Semesta merupakan salah satu kumpulan petani beranggotakan 25 orang yang aktif membudidayakan kopi robusta dan mengolahnya mejadi kopi bubuk dengan merk kopi semesta.
Baca juga: Karnaval dan Jalan Sehat Meriahkan Dies Natalis ke-62 UNSOED
Kegiatan peternakan di Desa wanatirta juga banyak dilakukan oleh masyarakat dengan memelihara ternak kambing dan sapi, limbah dari kegiatan peternakan tersebut berpeluang diolah sebagai kompos sumber nutrisi bagi tanaman.
Proses budidaya kopi robusta yang dilakukan pada mitra kelompok tani Tirta Semesta masih secara konvensional.
Sebagian lahan kering di Desa Wanatirta belum dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya tanaman tahunan oleh karena itu berpotensi terjadi erosi.
Lahan ini sangat berpeluang untuk perluasan lahan kopi untuk meningkatkan produksi.
Produksi kopi pada mitra berkisar 1,3 ton per musim panen, 600 kg dijual dalam bentuk green bean dan 600 kg diolah menjadi kopi bubuk.
Permintaan kopi terus meningkat sehingga perlu ada peningkatan produksi.
Input budidaya kopi berupa pupuk dan pestisida kimia sintetis sebagai upaya pengendalian hama penyakit tanaman khusunya hama penggerek buah kopi hal ini berdampak pada penurunan kesuburan tanah dalam jangka panjang dan tingginya biaya produksi.
Perlu dilakukan penerapan teknologi pertanian berbasis sustainable agriculture yang efisien dan ramah lingungan.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tahap awal sosialisasi dan menggali solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani, sosialisasi pertanian konservasi, pelatihan pembuatan pupuk organic, pelatihan pembuatan pestisida organic dan hibah sarana produksi kopi.
Baca juga: UNSOED Komitmen Anti Kekerasan di Dies Natalis ke-62 dengan Penandatanganan Pakta Integritas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.