Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Rakornas Mahad PTMA se-Indonesia, Mahad Al-Imam Malik UMP Siap Jadi Pusat Kaderisasi Muhammadiyah
UMP mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ma’had Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, MAKASSAR - Direktur Ma`had Al Imam Malik Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Muhammad Asdi Nurkholis, S.Pd.I., B.Ed., M.Pd. menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ma’had Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Kamis-Jumat (18-19/9/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah Prof Ahmad Muttaqin di Aula Teater I GIFt, Lantai 2 Gedung Iqra, Kampus Unismuh Makassar.
Kegiatan ini mengangkat tema 'Optimalisasi Peran Strategis Ma’had dalam Pengembangan Tata Kelola Bidang Pendidikan, Dakwah, dan Kemanusiaan yang Unggul dan Berkemajuan di Indonesia'.
Acara dihadiri Rektor Unismuh Makassar Dr. Abdul Rakhim Nanda, Ketua Komite Pengawas Ma’had PTMA Abdul Basith, Lc., M.Pd.I., Pendiri Asia Muslim Charity Foundation (AMCF), Syeikh Dr. Muhammad bin Muhammad Thayyib Al-Khoory dan seluruh Direktur Ma`had dari 19 PTMA se-Indonesia.
Baca juga: UMP Gelar Workshop Pengelolaan Perpajakan PTS: Pengisian SPT Tahunan di Era CoreTax
Dalam Kesempatan tersebut, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP juga menegaskan pentingnya peran Ma`had PTMA ini sebagai wadah regenerasi pemimpin bangsan, karena alumninya telah berkiprah di tingkat nasional.
"Alumni Ma’had sudah tersebar luas, bahkan ada yang menjadi Wakil Gubernur di Papua."
"Suatu saat, tidak mustahil jika alumni Ma’had menjadi menteri bahkan presiden," ungkapnya
Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abdur Rahim Nanda dalam sambutannya mengungkapkan, percontohan yang sukses dalam mencetak kader Muhammadiyah dengan program konversi mata kuliah Ma`had PTMA dan Program Sarjana adalah Ma`had Al-Birr Unismuh Makassar, yang terintegrasi pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Hukum Keluarga.
"Ma’had Al-Birr kini menjadi rujukan, alumninya turut mengharumkan Muhammadiyah di level nasional hingga internasional, apalagi saat ini ada konversi mata kuliah agar alumninya menyandang gelar sarjana," ungkap Abdur Rahim Nanda.
Dalam kesempatan yang sama Pendiri Asia Muslim Charity Foundation (AMCF), Syeikh Dr. Muhammad bin Muhammad Thayyib Al-Khoory menjelaskan, Bahasa Arab menjadi kata kunci dalam berdakwah dan memahami syariat, maka posisi Ma`had PTMA sangat penting untuk mencetak kader da`i Muhammadiyah.
Baca juga: Mahasiswa Keperawatan Anestesiologi DIV Fikes UMP Juara 2 Lomba MTQ
“Bahasa Arab bukan hanya bahasa saya, tapi bahasa Al-Qur’an dan semua umat Islam,” ungkap Muhammad Al-Khoory dalam sambutannya.
Harapan Direktur Ma`had Al Imam Malik bahwa Rakornas ini menjadi jalan kemudahan program integrasi pengajaran Bahasa Arab di PTMA.
“Saya tentu sangat berharap adanya Integrasi mata kuliah bahasa Arab di Ma`had dengan program sarjana sebagai sebuah kebutuhan dalam peningkatan kualitas Bahasa Arab mahasiswa dan kualitas pemahaman kader da`i Muhammadiyah dalam syariat sebagaimana yang telah berjalan di Ma`had Al-Birr Unismuh Makassar”, ungkap Asdi. (Laili S/***)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.