Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Undip

Konservasi Berbasis Teknologi: Mahasiswa UNDIP Kembangkan Vivarium Kunang-Kunang di Jladri Kebumen

Mahasiswa Undip menggelar Program Kreativitas Mahasiswa dengan tema “Restorasi Populasi Lampyridae melalui Inovasi Vivarium".

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
PENGABDIAN MASYARAKAT: Kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dengan tema “Restorasi Populasi Lampyridae melalui Inovasi Vivarium di Desa Jladri, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen. Program ini berangkat dari permasalahan nyata di lapangan, yaitu menurunnya populasi kunang-kunang (Lampyridae) di Desa Jladri akibat degradasi habitat, penggunaan pestisida, dan polusi cahaya yang mengganggu perilaku kawin serangga bioluminesen tersebut. (Dok) 

Setelah vivarium siap digunakan, tim melaksanakan pemijahan indukan kunang-kunang pada 26 Juli–3 Agustus 2025.

Indukan jantan dan betina dikoleksi dari area vegetasi basah di sekitar Desa Jladri dan ditempatkan di ruang pemijahan berintensitas cahaya rendah (≤5 lux) untuk menstimulasi aktivitas reproduksi.

Betina bertelur di substrat lembap dan dedaunan di dalam vivarium.

Setiap telur yang dihasilkan dicatat dan dipantau harian menggunakan lembar kerja digital (Google Spreadsheet) yang dikembangkan khusus untuk dokumentasi ilmiah Lampy Project.

Pada 4–8 Agustus 2025, tim melakukan monitoring penetasan telur dan mencatat rasio keberhasilan menetas dari setiap kelompok telur.

Tahap berikutnya, yakni monitoring larva pada 9–30 Agustus 2025, menjadi fokus utama kegiatan.

Larva yang menetas diberi pakan alami berupa cacing tanah muda (Lumbricus terrestris) dan siput kecil (Achatina sp.) yang merupakan mangsa utama kunang-kunang di alam.

Pemberian pakan dilakukan secara rutin setiap dua hari untuk menjaga keseimbangan energi dan pertumbuhan larva.

Selama fase ini, suhu vivarium dijaga antara 24–27°C dan kelembapan 80–90 persen, sementara pencahayaan direduksi untuk mendukung perilaku nokturnal larva.

Tim juga mencatat durasi setiap fase perkembangan (larva awal, larva akhir, hingga pra-pupa) serta angka mortalitas harian sebagai data dasar analisis reproduksi.

Sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat, pada 31 Agustus 2025, tim Lampy Project mengadakan pelatihan teknis budidaya kunang-kunang untuk anggota Karang Taruna Lepen Mas.

Pelatihan ini diawali dengan pengenalan siklus hidup Lampyridae, diikuti praktik langsung penyiapan substrat vivarium, penanganan telur, pemberian pakan alami, dan pemeliharaan kelembapan lingkungan.

Salah satu sesi utama yang menarik perhatian peserta adalah demonstrasi cara membedakan indukan jantan dan betina berdasarkan segmen abdomen dan pola cahaya bioluminesensi, yang merupakan kunci dalam keberhasilan pemijahan.

Peserta juga dilatih melakukan pencatatan data dan observasi perilaku larva menggunakan format logbook harian yang disediakan.

Setelah sesi praktik, tim menyerahkan buku pedoman budidaya dan konservasi kunang-kunang yang memuat panduan teknis secara terstruktur agar mitra dapat melanjutkan kegiatan ini secara mandiri.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved