Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Salatiga

Robot Tanding Bola dan Kulkas Perawat Tanaman: Inovasi FTEK UKSW Salatiga Curi Perhatian GIHN 2025

Sorak pengunjung terdengar di area kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Selasa (7/10/2025), saat robot-robot canggih beraksi.

TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
ROBOT MINI - Para pengunjung mencoba mengoperasikan robot mini soccer di stan milik Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, Selasa (7/10/2025). Kegiatan itu merupakan bagian dari Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2025 yang bertujuan mendorong inovasi berkelanjutan dan berdampak bagi pembangunan bangsa. 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Sorak kagum pengunjung terdengar di area kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Selasa (7/10/2025), saat robot-robot canggih milik mahasiswa Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) beraksi. 

Mulai dari robot yang bermain sepak bola mini, bertanding sumo, hingga teknologi kulkas yang dapat merawat tanaman, semuanya dipamerkan dalam ajang Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) 2025, bagian dari rangkaian perayaan Dies Natalis ke-69 UKSW.

Bertempat di lapangan kampus utama, ratusan stan dari 15 fakultas dan 64 program studi UKSW berjajar menampilkan karya inovatif mereka. 

Baca juga: Bersama Masyarakat, FPB UKSW Salatiga Gaungkan Pemanfaatan Pangan Lokal Lawan Stunting

Namun, stan FTEK menjadi satu di antara pusat perhatian. 

Di sana, pengunjung dapat langsung mencoba mengendalikan robot-robot yang bertanding di lapangan mini soccer maupun arena sumo.

“Salah satu robot unggulan kami adalah robot mini soccer dan robot sumo. 

Ini kami bawa untuk lomba-lomba di Jakarta, dan kami pernah meraih Juara 1,” jelas Gaiska Putra, mahasiswa Teknik Elektro FTEK UKSW, kepada Tribunjateng.com.

Tak hanya itu, FTEK juga memamerkan inovasi kulkas perawat tanaman, sebuah teknologi futuristik yang memadukan fungsi pendingin dengan sistem pertumbuhan tanaman. 

Inovasi ini berhasil masuk 10 besar dalam kompetisi internasional di Turki bulan lalu.

“Kami juga punya robot laba-laba dan panel surya yang bisa mengisi daya motor listrik. Semuanya hasil pengembangan tim mahasiswa,” tambah Gaiska.

Sementara itu, pengunjung acara, Aditya, mengaku terpukau.

“Kagum saja, kok bisa ya robot dipertandingkan bermain bola, ada gawangnya juga. 

Tapi sepertinya susah cara bermainnya,” kata dia.

Ajang Inovasi dan Keberagaman Budaya

GIHN 2025 sendiri mengusung tema “Inovasi yang Inklusif, Berkelanjutan, dan Berdampak dalam Pembangunan Bangsa Menuju Indonesia Emas”. 

Acara itu menjadi wahana untuk mempertemukan inovasi, budaya, dan semangat kolaborasi lintas kampus dan etnis.

Rektor UKSW, Prof Intiyas Utami, menyatakan bahwa ajang itu mendorong sinergi antarmahasiswa dan dosen untuk menciptakan inovasi yang tak sekadar berhenti di laboratorium.

“Kami ingin membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan karena banyak penelitian yang hanya sebatas hit and run. 

Melalui GIHN, kami berharap karya-karya ini bisa menjawab permasalahan bangsa,” tegas Prof Intiyas.

Dia juga menyebutkan bahwa produk-produk yang ditampilkan hadir dalam berbagai bentuk, dari modul pembelajaran, poster, makanan, kesehatan, kosmetik, hingga teknologi terapan.

UKSW bahkan menggandeng alumni untuk hilirisasi produk, satu di antaranya lewat pengembangan jamur di kebun hidroponik sebagai kontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Tak kalah menarik, GIHN 2025 juga merayakan keberagaman budaya. 

Tercatat terdapat 23 komunitas etnis dari berbagai daerah yang tampil bergantian, menampilkan seni, tarian, dan kuliner khas daerah masing-masing. 

UKSW sendiri dikenal sebagai “Kampus Indonesia Mini”, karena 50 persen mahasiswanya berasal dari luar Pulau Jawa.

Baca juga: Rektor Universitas Harkat Negeri Beri Kuliah Umum Etika Bernegara di UKSW Salatiga

Menggandeng Tokoh Nasional dan Akademisi Ternama

GIHN tahun ini juga dimeriahkan oleh sesi “Teras Rektor”, yang menghadirkan sejumlah pimpinan universitas ternama di Indonesia, serta tokoh-tokoh nasional.

Para tokoh tersebut mendorong perguruan tinggi untuk menjadi pusat transformasi dan perubahan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.

GIHN 2025 berlangsung selama dua hari, 7–8 Oktober 2025.

Selain pameran inovasi fakultas, pengunjung dapat menikmati lomba inovasi tingkat universitas, talkshow kebaya dan kuliner nusantara, band & dance competition, hingga festival UMKM yang melibatkan pelaku usaha lokal. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved