UIN Walisongo Semsrang
Dua Mahasiswa KKN Ditemukan, UIN Walisongo Terus Iringi dengan Doa dan Pendampingan untuk Keluarga
Suasana duka menyelimuti keluarga besar UIN Walisongo Semarang setelah dua dari tiga mahasiswa
Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL — Suasana duka menyelimuti keluarga besar UIN Walisongo Semarang setelah dua dari tiga mahasiswa yang sebelumnya dinyatakan hilang akibat terseret arus sungai di Kendal akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan, Rabu (5/11/2025) pagi.
Alm Bima Pranawira dan Alm Muhammad Jibril Asyarafi berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan.
Dengan penuh duka dan keikhlasan, universitas menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya dua mahasiswa terbaik yang sedang menjalankan pengabdian melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Dr. Mukhsin Jamil, M.Ag hadir langsung di Kendal untuk mendampingi keluarga korban dan memastikan proses penanganan berjalan dengan baik.
Ia menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas berpulangnya dua mahasiswa UIN Walisongo yang sedang berjuang dalam pengabdian. Mereka telah memberi teladan tentang arti dedikasi dan kepedulian sosial. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah mereka dan memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujar Prof. Mukhsin dengan suara bergetar.
Sejak Selasa siang, proses pencarian dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Kendal, Basarnas, PMI, TNI, Polri, relawan, serta masyarakat sekitar.
Upaya tak kenal lelah ini akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya dua mahasiswa di aliran sungai wilayah Jolinggo.
Prof. Mukhsin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh tim SAR, relawan, dan masyarakat yang tanpa lelah membantu sejak kemarin. Hari ini Anak kami Alm Bima Pranawira dan Alm M.Jibril Asyarafi sudah ditemukan. Kami masih berharap dan terus berdoa agar satu mahasiswi lainnya segera ditemukan dalam keadaan terbaik,” ucapnya.
Dalam suasana duka, UIN Walisongo tetap memberikan pendampingan intensif kepada keluarga korban dan mahasiswa lainnya.
Tim dari LP2M, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta Pusat Layanan Konseling dan Spiritual UIN Walisongo diterjunkan untuk mendampingi proses identifikasi, pemulangan jenazah, serta memberikan dukungan psikologis bagi rekan-rekan sekelompok korban.
“Kami ingin memastikan keluarga dan mahasiswa tidak sendiri dalam menghadapi duka ini. UIN Walisongo akan terus membersamai, memberi dukungan moral dan spiritual,” tambah Prof. Mukhsin.
Siang ini, UIN Walisongo menggelar sholat ghaib setelah jamaah sholat dhuhur serta doa bersama di Masjid Kampus 1,2, 3 dan doa sebelum perkuliahan sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para mahasiswa yang berpulang, sekaligus harapan agar satu mahasiswa lainnya segera ditemukan.
“Kami mengajak seluruh sivitas akademika dan masyarakat untuk menundukkan kepala sejenak, mendoakan adik-adik kita yang telah berpulang dalam tugas pengabdian. Mereka telah menorehkan kisah mulia tentang cinta, kepedulian, dan tanggung jawab sosial,” tutup Prof. Mukhsin.
Musibah ini menjadi pengingat bahwa pengabdian selalu menyimpan makna perjuangan dan keikhlasan.
Meski duka mendalam terasa, semangat pengabdian para mahasiswa itu akan terus hidup, menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika UIN Walisongo untuk melanjutkan karya dan dedikasi bagi masyarakat.(***)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251105_uin11.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.