Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PLN UP3 Semarang

Bukan Sekadar Listrik, Srikandi PLN Tanamkan Semangat Peradaban di Unnes 

Suasana Gedung Borobudur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
(DOK PLN)
KUNJUNGAN - Srikandi PLN berkunjung ke Gedung Borobudur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (10/9/2025). Kunjungan tersebut untuk tukar pengalaman terkait energi. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -  Suasana Gedung Borobudur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) berbeda dari biasanya. 

Puluhan mahasiswa tampak bersemangat menyimak pengalaman dari seorang tamu yang datang membawa pesan besar, kolaborasi membangun peradaban.

Eva Wirabuana, perwakilan Srikandi PLN Indonesia Power UBP Semarang, berdiri di hadapan mahasiswa dengan suara penuh keyakinan. 

Ia tidak hanya berbicara tentang listrik, mesin, atau industri energi yang sering terdengar rumit. 

Ia berbicara tentang mimpi, peran generasi muda, dan kesempatan yang terbuka lebar bagi siapa saja termasuk perempuan untuk ikut mengubah masa depan.

“Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki peran strategis di sektor energi. Kami berharap dapat menginspirasi para mahasiswi untuk tidak ragu mengeksplorasi karier di bidang teknik dan energi. Kolaborasi dengan Unnes adalah langkah nyata untuk memastikan bahwa generasi muda siap menghadapi tantangan industri, sambil terus berinovasi untuk peradaban yang lebih baik,” ujar Eva dalam sesi Srikandi Goes To Campus, Rabu (10/9/2025).

Pesan itu disambut hangat. Ratna Dewi Kusumaningtyas, dosen Teknik Kimia Unnes, ia mengakui betapa pentingnya jembatan antara dunia akademis dan dunia kerja.

“Kami menyambut baik inisiatif Srikandi PLN IP UBP Semarang. Sesi ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa kami untuk mendapatkan gambaran langsung tentang dunia kerja. Sinergi antara akademis dan industri seperti ini krusial untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara teori, tetapi juga adaptif dengan kebutuhan industri,” katanya.

Suasana semakin hidup saat sesi tanya jawab berlangsung. Mahasiswa, yang sebelumnya hanya menjadi pendengar, kini angkat tangan dengan antusias. 

Pertanyaan tentang keberlanjutan energi, peluang inovasi teknologi, hingga peran perempuan di dunia ketenagalistrikan mengalir satu per satu.

Bagi sebagian mahasiswa, sesi itu menjadi pengalaman pertama bertemu langsung dengan praktisi industri energi. 

“Rasanya seperti melihat pintu masa depan terbuka lebar di depan mata,” ujar seorang peserta dengan mata berbinar.

Program Srikandi Goes To Campus ini bukan sekadar forum diskusi. Ia menjadi jembatan antara teori dan praktik, antara mimpi dan kenyataan, antara mahasiswa yang sedang menyiapkan diri dan dunia industri yang menunggu generasi baru.

Sebelum acara ditutup, satu pesan sederhana tapi kuat kembali ditekankan yaitu energi bukan hanya soal listrik yang menyala, tetapi tentang membangun peradaban yang lebih baik. Dan itu hanya bisa dilakukan bila akademisi, industri, dan generasi muda bergerak bersama. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved