Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah di Balik Wafatnya Ayah Jerome Polin, Bermula dari Sakit Perut yang Tiba-tiba Datang

Tanpa tanda-tanda sebelumnya, Marojahan Ayah Jerome Polin mengeluh sakit perut hebat. Awalnya, mereka mengira itu hanya masuk angin biasa.

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
JEROME DAN AYAHNYA - Ayah Jerome Polin, Marojahan Sintong Sijabat, meninggal dunia pada Kamis (30/10/2025) setelah sempat mengalami sakit perut secara mendadak yang berujung fatal. 

"Jerome bilang, ‘Pak, tunggu aku ya. Aku ke Surabaya jam 5 pagi,’” ujar Chrissie.

Namun takdir berkata lain. Meski sudah mendapat obat-obatan terbaik, kondisi Marojahan tak kunjung membaik. Sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (30/10/2025), pihak medis mengganti obatnya, namun firasat buruk mulai dirasakan keluarga.

Chrissie terus membisikkan doa dan kata-kata penyemangat di telinga suaminya.

“Saya bilang, ‘Papa, tolong bangun, kami masih butuh papa,’” ucapnya lirih.

 

Akhirnya, sang putra Jehian meminta ibunya merelakan kepergian sang ayah. Dengan air mata, Chrissie mengucapkan kata perpisahan terakhir.

"Aku bilang, ‘Kalau papa mau pulang duluan enggak apa-apa. Tuhan akan menjagaku dan anak-anak. Aku mencintai papa,’” tuturnya.

 

Tak lama setelah itu, monitor di ruang ICU menunjukkan detak yang semakin lemah hingga akhirnya berhenti. Marojahan Sintong Sijabat berpulang pada Kamis (30/10/2025) pukul 15.00 WIB.

Jenazah almarhum disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven Surabaya. Ibadah penghiburan digelar pada Sabtu dan Minggu (1–2/11/2025), dilanjutkan dengan ibadah tutup peti pada Senin (3/11/2025) pukul 09.30 WIB, sebelum akhirnya dikremasi pukul 11.00 WIB di lantai 5 Krematorium Grand Heaven Surabaya.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved