Berita Ungaran
"Anak Saya Muntah 3 Kali!" Kisah Cemas Orang Tua Usai Anaknya Makan Puding MBG di Ungaran
Kisah orang tua cemas melihat anaknya muntah tiga kali setelah menyantap puding MBG di SDN 1 Ungaran.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Suasana hangat pagi hari di SDN Ungaran 01, Jalan Diponegoro, Sembungan, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang berubah menjadi kepanikan massal pada Selasa (30/9/2025).
Sejumlah anak tiba-tiba mengeluh pusing, mual, dan muntah seusai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang rutin diberikan ke sekolah itu.
Di antara para orangtua yang cemas, ada Krisna Bramantyo Aji, yang siang itu mendapat kabar tak disangka, yakni anaknya muntah-muntah hingga harus dirawat inap di rumah sakit.
Baca juga: Bawang Putih di Dapur MBG Kota Semarang Ternyata Masih Mengandung Pestisida
Krisna menceritakan bagaimana anaknya yang berinisial A (8), murid kelas 2 SDN 1 Ungaran, tiba-tiba jatuh sakit setelah menyantap puding MBG.
“Saya tahunya awal dari istri saya, katanya ada 18 anak yang muntah-muntah dan awalnya anak saya dilaporkan tidak terdampak.
Tapi tidak lama kemudian, istri saya telepon lagi, ternyata anak saya muntah juga,” kata Krisna yang juga seorang advokat yang juga anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Ungaran itu.
Total jumlah murid yang mengalami keluhan sakit serupa sebanyak 20 orang.
Sebagian dibawa ke puskesmas, sebagian lain dipulangkan, serta terdapat dua murid yang dirawat di RSUD Ungaran dan satu di RS Hermina Kota Semarang.
Muntah 3 Kali
Krisna mengaku syok ketika mendengar kondisi anaknya yang mengalami muntah-muntah berulang di sekolah.
Bahkan sang anak sempat muntah dua kali di samping koperasi dan satu kali di ruang UKS sekolah sebelum akhirnya dibawa ke RSUD dr. Gondo Suwarno (RSUD Ungaran).
“Anak saya mengalami dehidrasi karena muntah terus, jadi langsung diputuskan medis untuk rawat inap,” imbuh Krisna.
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang kini sedang menyelidiki penyebab pasti dari gejala yang dialami para siswa.
Dugaan sementara mengarah pada puding yang disajikan hari itu.
Beberapa saksi menyebut teksturnya lebih cair dari biasanya.
Menu makanan MBG tersebut diketahui berasal dari penyedia layanan di wilayah Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur.
“Saya rasa ini perlu benar-benar diselidiki.
Ini menyangkut keselamatan anak-anak kita,” kata Krisna.
Dinkes Klaim Semua Siswa Sudah Pulang
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Noor Hidayat menyatakan seluruh siswa yang mengalami gejala mual dan muntah sudah dipulangkan.
“Semua sudah pulang ke rumah masing-masing. Hanya ada satu yang dibawa ke RS Hermina Kota Semarang atas permintaan orangtua, namun ini saya konfirmasi sudah pulang,” ujar Syaiful.
Selain SDN Ungaran 01, kabar dugaan keracunan MBG juga menyebar ke sejumlah sekolah lain di Ungaran, seperti SMA Negeri 1, SMP Negeri 1, SD Istiqomah, hingga SD Islam Isriyati.
Beberapa siswa di sekolah tersebut dilaporkan mengalami gejala serupa setelah menyantap MBG dari dapur penyedia yang sama.
Namun hal itu dibantah oleh Syaiful.
Dia mengatakan bahwa anak-anak di sekolah dengan dapur MBG yang sama, hanya terdampak psikologis dari pemberitaan yang menyebar saja.
Dinas Kesehatan kini tengah melakukan investigasi menyeluruh.
Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Hasilnya diperkirakan baru keluar dalam lima hari ke depan.
Sebelumnya, SDN Ungaran 01 seketika berubah menjadi zona darurat.
Ambulans berada di halaman sekolah.
Anak-anak ditandu ke kendaraan medis, disaksikan teman-teman yang berdiri cemas.
Petugas dari kepolisian dan TNI turut hadir, mengamankan lokasi serta mendampingi proses evakuasi siswa.
Di teras depan sekolah, tumpukan wadah makanan stainless bekas MBG disusun rapi menanti pemeriksaan lanjutan.

Diduga dari Puding
Dari informasi yang dihimpun, insiden itu menimpa siswa dari beberapa kelas, mulai dari kelas 2, 3, hingga kelas 5.
Kepala SDN Ungaran 01, Irma Yani mengatakan, jumlah porsi makanan MBG dibagikan sesuai jumlah murid, sehingga para guru tidak mencicipi menu tersebut.
“Total sekitar 20-an anak (yang sakit), sebagian sudah dipulangkan bersama orangtua, ada yang dibawa ke puskesmas, dua anak harus dirawat di rumah sakit.
Menunya hari ini ada rendang daging, tahu bulat, pokcoy, timun, nasi, dan puding,” kata Irma kepada Tribunjateng.com.
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang bersama Polres sedang memeriksa sampel makanan, terutama puding yang diduga menjadi sumber keluhan.
Tekstur puding yang dilaporkan lebih cair dari biasanya menjadi satu petunjuk awal dalam penyelidikan.
Perwakilan Komite SDN Ungaran 01, Andreas Agus, menyatakan bahwa kejadian itu sangat mengejutkan.
Menurut dia, makanan MBG seperti biasa datang pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB.
Tidak semua siswa terkena dampaknya, namun gejala yang muncul serupa.
Baca juga: BREAKING NEWS 2 Siswa Terakhir Keracunan Soto MBG Akhirnya Diizinkan Pulang dari Rumah Sakit
“Kemungkinan besar indikasi bersumber dari menu ini, yang sakit ini bukan hanya satu kelas dan sebelum itu (konsumsi MBG) tidak terjadi apa-apa,” kata Andreas.
Makanan tersebut diketahui berasal dari penyedia MBG yang berlokasi di Sidomulyo, Ungaran Timur.
Hingga berita ini diturunkan, penanganan terhadap siswa yang terdampak masih terus dilakukan. (rez)
Berada di Zona Merah Sesar dan Longsor, Desa Sepakung Buktikan Diri Jadi Percontohan Destana |
![]() |
---|
Solusi "Air Gratis" dari Langit: Desa Kesongo Semarang Jadi Percontohan Irigasi Tenaga Surya |
![]() |
---|
Sidak SPPG Polri di Pabelan Semarang, Kapolri Minta Standar Kebersihan Diperketat |
![]() |
---|
Siap Jadi Tuan Rumah! PBVSI Kabupaten Semarang Fokus Perbaiki Venue Voli di Sport Center Wujil |
![]() |
---|
Dishub Kabupaten Semarang Punya Mobil Skylift Baru Harga Rp1,83 Miliar, yang Lama Sudah Tua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.