Ramainya Street Food Wisata Kuliner Malam Hari di Pasar Klewer

Ramainya Street Food Wisata Kuliner Malam Hari di Pasar Klewer

TRIBUNJATENG.COM, SOLO -  Siapa sangka kawasan Pasar Klewer yang identik dengan batik, justru menjelma menjadi pusat kuliner malam paling ramai di Kota Solo. Saat azan maghrib berkumandang, jalanan di sekitar pasar mulai dipenuhi aroma masakan yang menggoda. Para pedagang satu per satu menata gerobak dan meja mereka, menandakan dimulainya kehidupan malam di sentra jajanan ini.

Bagi warga Solo dan sekitarnya, kuliner malam di Pasar Klewer sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Setiap malam, terutama di akhir pekan, kawasan ini tak pernah sepi oleh pengunjung. Suasana yang ramai namun bersahabat membuat banyak orang betah berlama-lama menikmati hidangan sambil berbincang santai.

Deretan kuliner yang tersaji begitu beragam, mulai dari nasi liwet khas Solo, nasi goreng, hingga kwetiaw panas yang dimasak langsung di atas wajan besar. Aroma bawang putih tumis dan kecap manis berpadu di udara, menandakan cita rasa khas masakan jalanan yang menggugah selera. Di sisi lain, pengunjung juga bisa mencicipi berbagai menu pelengkap seperti sambal khas Solo yang pedasnya pas di lidah.

Selain makanan berat, jajanan ringan juga banyak diburu pengunjung. Ada cumi-cumi bakar, gurita kekinian, dan aneka gorengan gurih yang dimasak langsung di tempat. Para pedagang menyiapkan sajian dengan cepat, sementara pengunjung menikmati pertunjukan kecil dari api kompor dan aroma rempah yang menyeruak di malam hari.

Asap dan aroma bumbu yang berpadu di udara membuat siapa pun yang lewat sulit menahan godaan untuk mampir. Banyak orang yang awalnya hanya ingin berjalan-jalan akhirnya memutuskan duduk dan memesan makanan. Suasana ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan malam khas Solo.

Bukan hanya soal rasa, suasana di kawasan ini juga menjadi daya tarik tersendiri. Lampu-lampu jalan yang temaram berpadu dengan nyala kompor pedagang menciptakan suasana khas malam Solo yang hangat. Musik dari pengamen dan canda tawa pengunjung menambah kesan akrab di antara keramaian.

Para pedagang pun terlihat kompak menjaga suasana tetap nyaman. Mereka menata gerobak dengan rapi dan menyiapkan kursi tambahan bagi pengunjung yang datang berombongan. Keakraban antara penjual dan pembeli menjadi pemandangan yang lumrah setiap malamnya.

Menjelang malam Minggu, suasana kian padat. Pengunjung dari berbagai kalangan datang silih berganti, mulai dari orang tua bersama anak-anak, pasangan muda, hingga wisatawan luar kota yang penasaran dengan cita rasa Solo. Banyak di antara mereka sengaja datang setelah melihat keindahan jalan slamet riyadi untuk sekadar menikmati suasana malam sambil mencicipi berbagai kuliner.

Beberapa pengunjung bahkan menjadikan tempat ini sebagai rutinitas malam akhir pekan. Mereka datang bukan hanya karena lapar, tetapi karena suasananya yang hidup dan menyenangkan. Hiruk-pikuk pasar, aroma masakan, dan gemerlap lampu menjadi daya tarik tersendiri yang sulit ditemukan di tempat lain.

“Saya sering ke sini bareng teman-teman karena pilihannya banyak dan suasananya ramai tapi tetap nyaman. Rasanya juga enak, ada makanan tradisional sampai yang kekinian, semua ada di sini,” tutur Mbak Yolanda, salah satu pengunjung  yang hampir setiap minggu datang ke Pasar Klewer.

Selain makanan, deretan lapak minuman juga tak kalah ramai diserbu pengunjung. Beragam minuman kekinian seperti es kopi susu, matcha latte, dan aneka minuman beraroma buah menjadi favorit untuk menemani sajian malam. Setiap gelas minuman disajikan dengan tampilan menarik yang menambah kesan modern di tengah suasana tradisional.

Banyak anak muda memilih duduk santai di sekitar area sambil menikmati minuman segar dan berbincang ringan. Mereka kerap mengabadikan momen dengan berfoto di depan deretan lampu yang berkilau di sepanjang jalan. Tak jarang, suasana malam di Pasar Klewer ini juga menghiasi lini masa media sosial sebagai rekomendasi kuliner malam Solo.

Akses menuju lokasi juga sangat mudah karena berada di jantung kota, bersebelahan dengan kawasan wisata Keraton Kasunanan dan Alun-alun Lor. Pengunjung bisa datang menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Bagi wisatawan luar kota, kawasan ini sering menjadi pemberhentian terakhir sebelum nantinya akan berlanjut menikmati suasana malam kota Solo. (Akhdan Zufarr Athallah UIN RMS Magang Tribun Jateng)