Target Kendal Tornado FC Minimal Curi Poin dari Kandang Persipura

TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA - Kendal Tornado FC membawa tekad besar saat melawat ke markas Persipura Jayapura dalam lanjutan matchday ketiga Grup Timur Pegadaian Championship 2025/2026.

Duel seru ini dijadwalkan berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Minggu (28/9/2025), dengan kick-off pukul 13.30 WIB.

Laskar Badai Pantura datang ke Papua dengan target mengamankan poin setelah pada laga sebelumnya gagal meraih kemenangan ketika menjamu Persela Lamongan.

"Kita datang ke Papua ingin membawa poin, entah itu satu apalagi tiga.

Kemarin kami di home melawan Persela tidak bisa poin penuh," kata pelatih Stefan Keeltjes dalam sesi pre-match press conference, Sabtu (27/9/2025).

Stefan mengakui Persipura Jayapura bukan lawan mudah.

Menurutnya, Mutiara Hitam tetap menjadi salah satu tim paling disegani di sepak bola Indonesia dengan kombinasi pemain muda potensial dan sosok-sosok berpengalaman.

Dia menyebut Persipura adalah tim besar dengan tradisi panjang dan punya kualitas yang sulit diabaikan.

"Mereka punya pemain dengan kualitas individu yang bagus. Termasuk Boas Solossa yang meski secara usia sudah lewat, namun kualitasnya tidak menurun," jelasnya.

"Tapi saya sudah katakan ke anak-anak tidak boleh takut dengan nama besar Persipura dan harus percaya diri. Kalau sudah masuk lapangan semua sama.

Tinggl bagaimana pemain nanti mengaplikasikan semua rencana di lapangan," tambahnya.

Juru taktik asal Surabaya itu juga tak mempermasalahkan cuaca yang cukup panas di Jayapura maupun Stadion Lukas Enembe.

"Kami sudah simulasi di Kendal latihan jam 2 siang. Jadi untuk cuaca kami rasa tidak ada masalah," tegas Stefan Keeltjes.

Sementara, optimistis juga diusung winger Marius Ahoren menghadapi Persipura. Sebagai putra asli Papua, pemain bernomor punggung 28 itu termotivasi membawa poin.

"Puji Tuhan tentu bangga dan senang ya bisa melawan Persipura. Saya pribadi ingin memberikan yang terbaik di pertandingan besok, sekaligus pulang ke Kendal dengan membawa poin," ungkap Marius Ahoren. (arl)