Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Joko Riyanto Penulis Asal Tegal Berbagi Inspirasi, Saraf Otak Tak Jadi Penghalang Berkarya

Di tengah kondisi fisiknya yang sakit, Joko Riyanto mampu membuktikan prestasinya melalui karya-karya tulisan. 

TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
BERDIALOG - Joko Riyanto penderita saraf otak sekaligus penulis buku Ujung Selalu Indah dan Menyerah Bukan Jawaban saat berdialog dengan siswa SMA Negeri 2 Tegal, Senin (8/9/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Di tengah kondisi fisiknya yang sakit, Joko Riyanto mampu membuktikan prestasinya melalui karya-karya tulisan. 

Joko Riyanto merupakan penulis asal Kota Tegal yang menderita saraf otak. 

Dalam kondisi tubuhnya yang sakit itu, dia membuahkan dua karya buku yang berjudul Ujung Selalu Indah dan buku Menyerah Bukan Jawaban.

Baca juga: Kusnendro Ketua DPRD Kota Tegal Singgung Rasa Keadilan, Alasan Kenaikan Tunjangan Perumahan

"Siswa butuh contoh."

"Jadi saya ceritakan pengalaman saya mulai dari nol."

"Ketika tidak ada apa-apa, bahkan saya sakit, tapi bisa menulis," kata Joko seusai berbagi inspirasi di SMA Negeri 2 Tegal, Senin (8/9/2025).

Melalui karya-karyanya itu, Joko mendapatkan nominasi IBF Award 2025.

Di hadapan para siswa, dia mengungkapkan, menulis awalnya memang sulit tetapi lama kelamaan akan menjadi mudah karena kebiasaan. 

Semua melalui proses tidak langsung simsalabim, tetapi ada hal-hal berat yang harus dilalui.

"Ini saya sampaikan agar mereka tidak berhenti di tengah jalan karena menganggap ternyata mudah tapi endingnya tidak semudah yang dibayangkan," ungkapnya. 

Joko mengatakan, motivasi terbesarnya hingga bisa membuahkan karya adalah ingin memberikan yang terbaik untuk anak dan istri. 

Baca juga: Poktan Maju Makmur Kedungjati Tegal Tanam Padi di Musim Kemarau, Ini Kata Bupati Ischak

Terlebih saat itu di tengah sakit saraf otaknya, dia merasakan sudah gelap antara hidup dan mati.

"Ketika nanti, misal saya sudah tidak ada, saya telah meninggalkan sebuah jejak, minimal buku."

"Itu menjadi motivasi kepada istri saya, supaya dia tidak menyerah," jelasnya. 

Budayawan Atmo Tan Sidik mengatakan, buku Ujung Selalu Indah dan Menyerah Bukan Jawaban karya Joko Riyanto setelah dibedah, memiliki nilai-nilai ilahiah. 

Karyanya berkualifikasi sebagai sastra profetik. 

Menurut Atmo, pesannya adalah untuk mengajarkan agar siswa tidak hanya mengedepankan logika, tapi ada etika dan estetika. 

"Yang kami khawatirkan munculah generasi yang sangat cerdas, ditopang oleh teknologi informasi, tapi mengabaikan spiritualitas," ujarnya. 

Sementara Kepala SMA Negeri 2 Tegal, Nur Rokhman mengatakan, kegiatan ini merupakan pelatihan literasi untuk para siswa dengan membedah karya Joko Riyanto

"Rencana kami kegiatan literasi seperti ini akan kami kembangkan."

"Insya Allah di bulan bahasa akan ada lomba membaca buku puisi," katanya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved