Inilah Potret Wajah Nusantara dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda di UHN Tegal

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Yuliana Alexandria Lape (21) bersama lima temannya dari Nusa Tenggara Timur (NTT) bersemangat menampilkan tarian dero dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda di Aula Universitas Harkat Negeri (UHN) Tegal, Selasa (28/10/2025).

Yuliana merupakan mahasiswi dari luar Jawa yang mendapatkan beasiswa Nusantara dari UHN Tegal.

Dia sebagai putri daerah Nagekoe, NTT pun bangga bisa membawakan budaya daerahnya.

Tak hanya Yuliana, mahasiswi dari daerah lain pun membawa tari budayanya seperti asal Papua.

Baca juga: Pemkab Tegal Gelar Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Bupati Ischak Sampaikan Ini

Baca juga: Universitas Harkat Negeri dan PERADI Tegal Jalin Kolaborasi Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

"Kami dari NTT ada tujuh orang. Perasaan kami senang karena bisa menampilkan dan mengenalkan budaya NTT ke seluruh mahasiswa di sini," katanya. 

Bagi Yuliana, Hari Sumpah Pemuda ini bukan hanya sebuah peringatan, tetapi merupakan momentum untuk mempersatukan dan mengingat perjuangan pemuda Indonesia. 

Dia dari NTT kuliah di UHN Tegal mengambil Program Studi Psikologi.  Dia ingin pulang ke NTT menjadi seorang psikolog.

"Di tempat kami masih kurang jurusannya. Kemudian dilihat dari masyarakat sekarang, khususnya anak muda banyak yang mengalami gangguan mental karena bullying atau dibeda-bedakan," ungkapnya. 

Rektor UHN Tegal, Sudirman Said mengungkapkan terharu dan bangga serta bersyukur atas penampilan anak-anak di Hari Sumpah Pemuda. Dua hal yang membuatnya bersyukur, pertama secara perlahan UHN akan menjadi kampus Nusantara.

"Kedua kampus ini akan terus menghidupkan dan mengembangkan aspek budi pekerti keluhuharan, kepemimpinan, dan cinta bangsa," ujarnya. 

Menurut Sudirman Said, bicara Sumpah Pemuda, asal usulnya kan memang orang kampus. Sehingga dia ingin memberikan tempat kepada mahasiswa untuk mengekspresikan dan apresiasinya akan sejarah. 

Hal yang sangat membuatnya senang adalah berkumpulnya wakil mahasiswa dari seluruh daerah Indonesia. 

"Mereka secara simbolik kuat sekali mendorong semangat. Di kampus ini saya ingin memanfaatkan keragaman itu untuk melakukan hal-hal baik sebagaimana dilakukan para pendiri bangsa," jelasnya. (*)