Wonosobo Hebat

Ketua PKK Wonosobo Apresiasi Inovasi Susu Kacang Merah dan Program Ketahanan Pangan di Sendangsari

Tribun Jateng/Imah Masitoh
PKK WONOSOBO - Evaluasi kegiatan PKK di Desa Sendangsari, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Rabu (28/8/2025). Kegiatan ini untuk memastikan program berjalan sesuai 10 program pokok PKK yang telah ditetapkan. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Ketua Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati, melakukan evaluasi kegiatan PKK di Desa Sendangsari, Rabu (28/8/2025).

Kegiatan ini untuk memastikan program berjalan sesuai 10 program pokok PKK yang telah ditetapkan.

Ia menjelaskan, evaluasi dilakukan secara menyeluruh, baik secara administrasi maupun langsung di lapangan. 

Baca juga: Urus Izin Usaha Semakin Mudah, Layanan DPMPTSP Wonosobo Datang Langsung ke Desa

“Kami yakin, kami percaya pasti di bawah pembinaan Pak Kades Sendangsari, di bawah kepemimpinan Ibu Ketua Penggerak PKK Desa Sendangsari, seluruh program kegiatan berjalan dengan baik," ucapnya.

Dyah juga menyampaikan bahwa PKK sebagai mitra pemerintah harus sejalan dengan program daerah. 

Ia berharap evaluasi ini bisa memotret lebih banyak kegiatan serta memotivasi seluruh penggerak PKK desa. 

Ketua PKK Sendangsari, Isfaridah Suwondo, terus mendorong upaya pencegahan stunting di wilayahnya melalui berbagai inovasi. 

Salah satu program unggulan yang saat ini dijalankan adalah inovasi susu kacang merah untuk ibu hamil, yang diberikan selama 20 hari guna mencukupi gizi ibu dan calon bayi.

Berdasarkan laporan yang dipaparkan, stunting di Desa Sendangsari menunjukkan progres setiap tahunnya. 

Meskipun pada tahun 2024 jumlah anak stunting 71 anak, meningkat dari tahun 2023 sejumlah 25 anak, pada tahun 2025 stunting turun menjadi 54 anak.

Selain itu jumlah ibu hamil KEK menurun dari 11 orang di tahun 2024 menjadi 5 orang di tahun 2025.

PKK Sendangsari yang beranggotakan 35 orang juga aktif memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah warga untuk mendukung ketahanan pangan. 

"Warga diajak menanam jagung, ubi, dan sayuran di pekarangan rumah. Bagi warga yang tidak memiliki lahan, penanaman dilakukan menggunakan polibek," ucapnya.

Tak hanya itu, Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat juga mengembangkan sektor perikanan dengan mengelola 10 kolam ikan yang hasilnya turut mendukung kebutuhan pangan warga.

Isfaridah berharap program-program ini mampu menurunkan angka stunting di wilayah Sendangsari serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan ketahanan pangan keluarga.

Kepala Desa Sendangsari, Ahmad Suwondo, menyampaikan komitmennya dalam mendukung penuh kegiatan dan evaluasi PKK yang dilakukan di desanya.

“Alhamdulillah, dari seluruh tim penggerak PKK, desa kami sudah membentuk empat Pokja, dari Pokja satu sampai empat. 

Kegiatan-kegiatan seperti pengurangan stunting juga kami tangani bersama,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa desa telah mendorong seluruh RT untuk aktif menjalankan program taman hatinya PKK. 

“Kami mewajibkan 21 RT untuk membentuk Taman Hatinya PKK. 

Baca juga: PPTI Diharapkan Jadi Ujung Tombak Eliminasi TBC di Wonosobo

Lahan-lahan kosong kita manfaatkan untuk menanam sayur-mayur, agar bisa mendukung ketahanan pangan keluarga,” jelasnya.

Sementara itu, dengan adanya evaluasi dari PKK kabupaten, Ahmad Suwondo berharap semua kegiatan yang sudah berjalan dapat terus ditingkatkan dan memberi manfaat nyata bagi warga. 

“Mudah-mudahan dengan pembinaan ini, semua program bisa lebih optimal dan berdampak langsung untuk masyarakat," tandasnya. (ima)