Wonosobo Hebat

Terapkan Pengelolaan Sampah Berbasis Kontrol Landfill, Wonosobo Siap Melaju Tahap Adipura

Tribun Jateng/Imah Masitoh 
PENANGANAN SAMPAH - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih mengatakan, Wonosobo siap melaju penilaian Adipura usai terapkan pengelolaan sampah berbasis kontrol landfill usai sebelumnya menerapkan sistem open dumping. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih, menegaskan komitmen daerah dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. 

Ia mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah dalam upaya pengurangan sampah di Kabupaten Wonosobo.

“Kalau pengelolaan sampahnya kan kita sudah mengupayakan ada pengurangan di masing-masing desa, ya masing-masing keluarga lah, lewat bank sampah,” ungkapnya, Selasa (9/9/2025).

Baca juga: Bupati Wonosobo Instruksikan Poskamling Aktif Lagi Demi Kondusivitas dan Keamanan

Hingga saat ini, terdapat sekitar 412 bank sampah yang tersebar di wilayah Wonosobo. 

Selain berfungsi sebagai sarana pengurangan sampah, bank sampah juga menjadi media edukasi masyarakat.

“Bank-bank sampah ini tidak hanya sebagai upaya untuk mengurangi sampah, tapi sebagai wadah untuk mengedukasi masyarakat juga,” tambahnya.

Terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Endang menjelaskan bahwa Wonosobo sudah menerapkan sistem kontrol landfill. 

Sampah yang masuk dikelola secara zonasi, dengan pengurangan anorganik di hanggar, dan penutupan residu dengan tanah secara berkala.

“Penutupan tanah setidaknya satu bulan minimal satu kali. Jadi ada pembagian zona aktif, zona pasif, ada sumur pantai, ada pengolahan lindi," jelasnya.

Pengelolaan TPA Wonorejo juga mencakup pembagian zona aktif dan pasif, pemasangan sumur pantau, serta pengelolaan air lindi.

Ia menyebut, luas lahan TPA Wonorejo saat ini mencapai sekitar 4,2 hektare.

Soal kapasitas, Endang menyampaikan TPA Wonorejo menampung rata-rata 110-120 ton sampah per hari.

TPA Wonorejo pun sempat mengalami kondisi overload, namun saat ini sudah dilakukan upaya perluasan dan pengurangan sampah dari sumbernya.

“Karena yang utama kan justru dikurangi dari hulu,” tegasnya.

Sebagai hasil dari pengawasan kementerian, Wonosobo mendapat apresiasi karena sudah tidak lagi menerapkan sistem open dumping. 

Baca juga: Pemkab Wonosobo Dorong Keterbukaan Keuangan Desa Lewat Optimalisasi OpenSID

Pemerintah pusat bahkan memberikan lampu hijau untuk melangkah ke tahapan Adipura.

Langkah ini menjadi penyemangat, apalagi Wonosobo termasuk dua wilayah di Jawa yang mendapat pendampingan khusus dari kementerian, bersama Wonogiri.

“Artinya langkah-langkah yang dilakukan di Wonosobo itu dari kementerian sudah ada bidang yang mendampingi dan progresnya seperti apa otomatis dipantau,” pungkasnya. (ima)