Wonosobo Hebat
121 Warga Binaan Rutan Wonosobo Ikuti Chest X-Ray, Cara Deteksi Dini Cegah TBC
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Upaya mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan padat seperti rumah tahanan (Rutan) terus digencarkan.
Salah satunya dengan melakukan deteksi dini tuberkulosis (TBC) melalui pemeriksaan rontgen dada atau Chest X-Ray (CXR).
Rutan Kelas IIB Wonosobo menjadi salah satu yang aktif melakukan Active Case Finding (ACF), melibatkan 121 warga binaan pada Rabu (17/9/2025) di Aula Sikunir.
Baca juga: SKKP Luncurkan Pembangunan 52 SPPG Program MBG se-Jateng di Wonosobo
Kegiatan ini terselenggara atas dukungan Public Health Tuberculosis Center (PHTC) Kemenkes dan dilaksanakan oleh tim Dinkes Kabupaten Wonosobo, Puskesmas Wonosobo 1, serta kader Mentari Sehat Indonesia (MSI) Wonosobo.
Rangkaian skrining dimulai sejak Selasa (16/9/2025) melalui wawancara gejala dan pencatatan data kesehatan.
Dilanjutkan pada Rabu (17/9/2025) dengan menjalani pemeriksaan CXR sebagai bagian dari deteksi dini.
Perawat Rutan Wonosobo, Siwi Supraptiwi Perdani menekankan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap hak kesehatan warga binaan.
“Skrining TB massal ini merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan warga binaan."
"Dengan dukungan PHTC Kemenkes, kami berharap deteksi dini melalui pemeriksaan CXR bisa mencegah penularan dan memastikan setiap warga binaan mendapat penanganan kesehatan yang layak," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Dhiany Fadlilah, Wasor TB Dinkes Kabupaten Wonosobo yang menilai pentingnya skrining di tempat dengan tingkat kepadatan tinggi.
“Skrining TBC dengan rontgen dada sangat penting di Rutan, mengingat kepadatan penghuni yang tinggi meningkatkan risiko penularan."
"Hasil skrining ini akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan dan pengobatan sesuai prosedur."
"Hal ini juga penting untuk mencegah penularan ke masyarakat saat warga binaan kembali ke lingkungan sosialnya," jelasnya.
Baca juga: Saat Anak Tunarungu Pentas Tari di Gelaran Kumandhanging Kidung Adi Wonosobo, Cara Unik Ikuti Irama
Dia berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin dengan dukungan berbagai pihak.
“Dengan langkah ini, kami optimis eliminasi TBC 2030 dapat tercapai, termasuk di lingkungan rutan dan lembaga pemasyarakatan,” imbuhnya.
Komitmen juga datang dari Mentari Sehat Indonesia (MSI) Wonosobo yang turut mendukung proses skrining melalui para kadernya.
Wening Tyas Suminar, perwakilan dari MSI Wonosobo menyampaikan, pihaknya siap terus berkolaborasi dalam setiap upaya penanggulangan TBC.
"Selama ini kami telah menjalin kerja sama yang baik dengan Dinas Kesehatan dan Rutan."
"Melalui kader yang ditugaskan melakukan skrining dan wawancara, kami berharap warga binaan dapat memperoleh layanan kesehatan yang optimal serta lingkungan rutan semakin sehat dan bebas TBC," harapannya.
Warga binaan menunjukkan antusiasme tinggi dan mengikuti seluruh proses dengan kooperatif.
Melalui kegiatan ini, diharapkan penularan TBC di dalam rutan bisa ditekan, sekaligus menjamin terpenuhinya hak kesehatan warga binaan. (*)