Wonosobo Hebat
Keamanan Siber Jadi Prioritas Pemkab Wonosobo Hadapi Ancaman Digital
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Perkembangan digital di sektor pemerintahan membawa dampak positif dalam efisiensi dan kualitas layanan publik.
Namun, di sisi lain, ancaman siber juga semakin kompleks dan nyata.
Menjawab tantangan ini, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem keamanan informasi secara menyeluruh di lingkungan penyelenggara sistem elektronik (PSE).
Baca juga: ASN Jadi Pilar Pelayanan di Wonosobo, Bupati Afif Tekankan Profesionalisme dan Integritas
Asisten Administrasi Umum Setda Wonosobo, dr. Mohammad Riyanto, menekankan bahwa penting bagi seluruh elemen pemerintahan untuk tidak hanya fokus pada penerapan teknologi.
Menurutnya, penting juga memperhatikan aspek perlindungan data dan keamanan informasi.
“Di balik kemudahan layanan digital, kita juga menghadapi ancaman nyata seperti pencurian data, penyalahgunaan informasi pribadi, dan serangan siber lainnya.
Maka, penguatan keamanan informasi menjadi fondasi penting dalam membangun pemerintahan digital yang aman, terpercaya, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar dr. Riyanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/9/2025).
Lebih lanjut, dr. Riyanto menekankan perlunya keterlibatan lintas sektor dan peningkatan literasi digital individu, terutama dalam konteks penggunaan media sosial dan aktivitas transaksi daring.
Ia menegaskan, pentingnya kolaborasi lintas sektor, serta peningkatan literasi dan kesadaran individu terhadap risiko siber, termasuk dalam penggunaan media sosial dan transaksi digital.
Pemerintah daerah, tidak bisa bekerja sendiri dalam mengamankan ruang digital dibutuhkan peran aktif semua elemen, khususnya para Agen Siber dan Agen Pemerintahan Digital.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Wonosobo, Kristhiana Dhewi, turut menggaris bawahi perlunya perubahan pola pikir di internal pemerintahan.
Menurutnya, setiap ASN harus memiliki kesadaran kolektif bahwa keamanan siber adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas teknis semata.
“Kami ingin agar agen-agen siber di lingkungan PSE tidak hanya memahami potensi serangan, tapi juga siap mengambil langkah preventif dan responsif.
Literasi keamanan informasi harus menular secara aktif kepada ASN lain, agar tercipta budaya digital yang aman,” ucapnya Dhewi.
Ia juga menambahkan bahwa digitalisasi bukan hanya urusan teknologi, melainkan bagian dari pembangunan kepercayaan publik.
“Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang membangun kepercayaan masyarakat melalui sistem yang aman dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Dhewi menjelaskan, beberapa waktu pihaknya telah mengadakan forum edukatif yang diikuti puluhan Agen Siber dan Agen Pemerintahan Digital dari berbagai perangkat daerah.
Forum tersebut menjadi bagian dari langkah strategis Pemkab dalam menciptakan ruang digital pemerintahan yang aman dan terpercaya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Pemkab dalam menjawab tantangan era digital melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia dan penerapan standar keamanan informasi yang tinggi di seluruh sistem elektronik pemerintahan.
“Salah satu narasumber yang kami hadirkan adalah, Didik Wibawanto, S.Kom, sebagai Pranata Komputer Ahli Pertama dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Blitar.
Baca juga: Festival Layangan Hias di Wonosobo, Ajak Anak Muda Kurangi Gadget dan Lestarikan Budaya
Ia membagikan wawasan yang lebih mendalam mengenai tren insiden siber, strategi mitigasi risiko, hingga tindakan pemulihan yang dapat diterapkan di lingkup PSE,” terangnya.
Adapun materi yang dikaji dalam forum tersebut meliputi berbagai aspek penting seperti pengantar keamanan siber dan tren insiden terkini, strategi penguatan sistem di lingkungan PSE, pendekatan mitigasi risiko (Secure SDLC, pengelolaan akun dan hak akses), hingga studi kasus penanganan insiden dan pemulihan sistem.
Dengan pendekatan yang lebih preventif, kolaboratif, dan berbasis literasi, Pemerintah Kabupaten Wonosobo berharap mampu membangun ekosistem digital yang tak hanya canggih, tetapi juga aman, tangguh, dan berpihak pada perlindungan data publik secara menyeluruh. (ima)