Wonosobo Hebat

Pemkab Wonosobo Luncurkan Sekolah Ramah Anak, Cegah 3 Dosa Besar Pendidikan

PEMKAB WONOSOBO
SEKOLAH RAMAH ANAK - Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menjadi pembina upacara di SD Negeri 1 Sukoharjo, Senin (3/11/2025). Kegiatan ini dalam rangka program Safari Sekolah Ramah Anak yang diluncurkan Pemkab Wonosobo. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Program Sekolah Ramah Anak merupakan upaya nyata Kabupaten Wonosobo untuk menciptakan sekolah yang menyenangkan, aman, dan terbebas dari tiga dosa besar pendidikan yakni intoleransi, perundungan (bullying), dan kekerasan seksual.

Demikian disampaikan Bupati Afif Nurhidayat pada peluncuran program Safari Sekolah Ramah Anak yang dilaksanakan serentak di 290 sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah (SD/MI) tahap pertama yang dimulai Senin (3/11/2025).  

“Terus terang ini spontan saya sampaikan. Saya melihat hari ini Indonesia darurat, terkait judi online, kemudian narkoba."

"Sering bersama melihat berita hoaks dan masih dijumpai adanya perundungan di sekolah,” ujar Afif seusai melakukan program ini di SD Negeri 1 Sukoharjo.

Baca juga: Siswa Wonosobo Ikuti Program ASEAN Foundation untuk Ciptakan Generasi Melek AI

Bupati Afif juga menyoroti fenomena kenakalan pelajar mulai dari minum minuman keras (miras) hingga pil koplo, yang sebagian disebabkan oleh salah pergaulan. 

Dia menegaskan tekadnya agar hal-hal seperti itu tidak terjadi di Wonosobo.

"Nah dari situlah kami ingin memastikan bahwa di Kabupaten Wonosobo tidak ada yang seperti itu,” katanya.

Dia menegaskan komitmennya membangun suasana belajar yang positif.

Menurutnya, sekolah yang ramah dan menyenangkan akan mencegah anak-anak kehilangan semangat belajar.

“Kalau sekolah menggembirakan, harapannya ke depan tidak ada lagi anak yang tidak sekolah atau bahkan karena diejek temannya jadi tidak mau sekolah lagi. Saya tidak ingin itu terjadi,” tegasnya.

Dia menambahkan, program ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Wonosobo dalam menyukseskan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) dan menurunkan angka putus sekolah.

Melalui program ini Bupati Afif juga menugaskan seluruh jajaran pemerintah Wonosobo untuk turun langsung ke sekolah. 

Menurutnya, kehadiran pejabat dan aparatur sebagai bentuk nyata bahwa pemerintah hadir untuk menyerap aspirasi masyarakat dan lembaga pendidikan.

“Saya minta setelah berkunjung ke sekolah, para pejabat memberikan laporan ke saya. Mereka menjadi pembina upacara untuk menyemangati anak-anak agar punya teladan dan motivasi,” tandasnya. (*)

Baca juga: Farros, Siswa Wonosobo Ciptakan Alat Pengubah Pupuk Cair Jadi Granul yang Praktis dan Tahan Lama