Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Polda Akan Kerjasama dengan Polda Jateng dan Jatim

Kapolda DIY, Brigjend Pol Tjuk Basuki, masih akan terus melakukan pendalaman terhadap kasus perampokan yang kian marak di wilayah DIY.

Laporan Reporter Tribun Yogya/ Agung Ismiyanto

TRIBUNJATENG.COM  GUNUNGKIDUL, - Kapolda DIY, Brigjend Pol Tjuk Basuki, masih akan terus melakukan pendalaman terhadap kasus perampokan yang kian marak di wilayah DIY. Utamanya, di wilayah Gunungkidul yang beberapa hari lalu disambangi perampok bersenjata api. Pihaknya mengaku akan terus berkoordinasi secara lintas sektoral dan regional.

"Jadi kita dalam rangka penyelidikan untuk mencari pelaku-pelaku ini. Sejauh ini memang belum ada perkembangan yang signifikan," jelasnya, sembari menuju aula Mapolres Gunungkidul, Selasa (10/4).

Tjuk Basuki juga belum berani menyimpulkan bahwa pelaku perampokan yang terdiri dari delapan orang dan menggasak emas 15 kilogram dengan total kerugian 3,2 milyar, merupakan anggota jaringan teroris. "Ya, kita perlu bukti. Namun yang perlu diketahui bahwa modus antara Semin dan Jawa Tengah, Jawa Timur sama," jelasnya.

Hingga kini, menurutnya pihaknya masih terus memadukan bukti-bukti yang didapatkan di Semin, dengan beberapa daerah di Jawa Tengah. Maka dari itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polda Jateng dan Polda Jatim dalam mengungkap kasus perampokan yang juga terjadi di wilayah luar DIY. Ia juga menjelaskan bahwa bukti-bukti yang didapatkan di TKP masih sangat minim. "Maka, perlu adanya koordinasi dan bergabung. Hingga, akhirnya mengarah ke pelaku," jelasnya.

Kapolda juga menjelaskan terus akan mendalami dengan membentuk tim khusus yang dipersiapkan oleh Polda DIY dalam menangani kasus tersebut. Hal itu agar, semakin memudahkan penanganan dan semakin cepat mengungkap pelaku-pelaku yang meresahkan masyarakat.

Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ihsan Amin, sebelumnya mengakui masih terus mengumpulkan bukti-bukti permulaan di lapangan untuk kepentingan pengungkapan. Ia menjelaskan bahwa bukti bukti awal yang didapat masih kurang sehingga diperlukan pendalaman alat bukti.
Ia juga mengakui bahwa jaringan perampokan ini sangat matang dan terorganisir. Ihsan melihat, dari pola perampokan yang dilakukan, sepertinya sangat terencana.

Pasca kejadian ini, Ihsan sudah memerintahkan semua jajaran untuk memperketat pengamanan di semua toko emas di Gunungkidul. Selain itu bank-bank serta SPBU juga menjadi prioritas pengamanan.” Langkah tersebut,  sebenarnya sudah kita lakukan dari awal. Hanya saja dengan kejadian ini lebih kita giatkan lagi. Begitu pula dengan jalan-jalan perbatasan,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved