Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BATIK SOLO TRANS

BST Koridor II Solo Mulai Beroperasi Februari

Batik Solo Trans (BST) Koridor II yang akan menggantikan jalur bus Atmo mulai beroperasi Februari 2014 ini.

Penulis: galih priatmojo | Editor: iswidodo
TRIBUN JATENG/WID
JALAN SLAMET RIYADI LANCAR. Batik Solo Trans Koridor II bakal melintasi rute Kartasura-Jalan Slamet Riyadi-Palur PP seperti jalur bus Atmo saat ini. Mulai beroperasi Februari 2014. 

Laporan Tribun Jateng, Galih Priatmojo

TRIBUNJATENG.COM, SOLO-  Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dshubkominfo) Solo, menargetkan BST Koridor II yang akan menggantikan jalur bus Atmo  mulai beroperasi Februari 2014 ini. Bus Batik Solo Trans (BST) Koridor II akan melewati rute Kartasura-Pabelan-Jl Slamet Riyadi-Yosodipuro-Jl Gajah Mada-Jl Kolonel Sutarto-Palur dan sebaliknya.

Kepala Dishubkominfo kota Solo, Yosca Herman Soedradjad mengatakan BST Koridor II akan segera dilaunching pada awal bulan Februari. Rencananya untuk tahap pertama sebanyak 16 unit BST sudah bisa dioperasikan, sementara sisanya yakni sebanyak 14 unit akan segera menyusul.

"Saat ini untuk 16 BST sudah siap dioperasikan. Sisanya akan  dipenuhi nanti sambil berjalan. Jarak antar satu bus dengan lainnya ditarget sekitar 7 menit sehingga penumpang tidak menunggu lama," ujarnya, Kamis (30/1).

Sementara itu terkait kelanjutan dari MoU dengan investor Korea, saat ini sudah dalam tahap kesepakatan untuk menuju implementasi. Rencananya implementasi dari pihak investor akan dimulai Mei mendatang.

Dalam Memorandum of Aggrement (MoA) yang baru saja dilakukan dengan PT Summit Global Indonesia dan PT Finnet Indonesia, disepakati mereka akan segera mendatangkan sebanyak 180 unit BST beserta kelengkapan dan teknologinya. Jumlah tersebut rencananya untuk memenuhi Koridor  III hingga VIII.

"Mereka sudah siap, implementasinya sekitar bulan Mei mendatang, kalau lancar dari enam koridor yang akan digarap oleh investor Korea, dua koridor bisa selesai pada akhir tahun 2014. Nilai total investasi yang ditanamkan sebesar Rp 183 Miliar," jelasnya.

Guna mengakomodasi  perusahaan bus yang sudah beroperasi  di koridor III hingga VIII, Dishub akan terus  berkomunikasi intensif terkait teknis operasi mereka. Yosca menguraikan saat ini ada sebanyak 8 PO yang beroperasi di koridor III-VIII dengan jumlah armada mencapai 200 bus.

"Kita semalam sudah membicarakan terkait teknis nantinya jika BST mulai beroperasi. Mereka tetap akan kami libatkan dalam program BST. Yang jelas karena pertimbangan hajat hidup orang banyak, pengalihan bus yang selama ini dipegang oleh PO akan diganti BST secara perlahan," ungkapnya.

Penerapan BST merupakan satu dari sejumlah strategi yang tercantum dalam grand design dalam mengurangi kemacetan yang ada di kawasan Solo. Saat ini jumlah kendaran yang masuk di Solo tiap harinya ada sebanyak 2,5 juta unit dengan dominasi jenis kendaraan yakni kendaraan pribadi roda empat.

Yosca menyebut jumlah volume kendaraan yang masuk Solo tersebut dalam tiga tahun belakangan terus merangkak naik dan makin signifikan. Berdasar data Dishubkominfo lonjakan paling signifikan yakni pada periode 2011-2012 yang naik hingga 36 persen. Juka kondisi tersebut tidak segera dikendalikan Solo bisa menghadapi kemacetan seperti yang di Jakarta.

Bertolak dari kondisi tersebut, pihaknya kemudian mengambil beberapa langkah strategis untuk mengurangi dampak kemacetan salah satunya dengan program transportasi terpadu dan nyaman yakni BST. Kerjasama dengan investor Korea merupakan salah satu jalan yang ditempuh untuk mewujudkan moda transportasi yang modern nyaman dan sistematis.

Sebelumnya langkah kerjasama dengan pihak swasta ini secara tidak langsung untuk mengatasi tertundanya anggaran yang diajukan oleh Pemkot Solo ke tingkat provinsi terkait pendanaan program BST. Pada awal tahun 2014, anggaran yang diajukan Pemkot Solo untuk bantuan pengadaan sebanyak 10 unit BST belum bisa dicairkan lantaran keterbatasan dana dari provinsi. Yosca mengatakan anggaran yang diajukan untuk bantuan 10 unit BST sebesar Rp 6 miliar. (tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved