Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Murid SMK Ini Minum Racun Setelah Posting Dugaan Pembocoran Soal Oleh Oknum Gurunya

Seorang siswi kelas XII SMKN 3 Padangsidimpuan, Sumut harus dirawat di rumah sakit

Net
Ilustrasi Racun Mematikan 

TRIBUNJATENG.COM, PADANGSIDIMPUAN - Seorang siswi kelas XII SMKN 3 Padangsidimpuan, Sumut harus dirawat di rumah sakit setelah minum racun.

Aksi nekat ini dilakukan Amelia Nasution menyusul polemik pembocoran soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) beberapa waktu lalu.

Amelia bersama beberapa teman sekelasnya memposting dugaan pembocoran soal USBN oleh oknum guru mereka kapada seorang siswa yang merupakan anak kandung guru tersebut.

"Setelah kami posting langsung ramai. Guru itu mengancam mau masukkan kami ke penjara dan denda Rp 750 juta," kata teman Amelia yang juga ikut memposting dugaan pembocoran soal USBN.

Amelia kalut, akhirnya meminum racun rumput pada Sabtu (1/4/2017). Saat ini ia masih dirawat di RSUD Padangsidimpuan, Sumatera Utara dengan kondisi lemah.

Pada Rabu (5/4/2017) siang, korban dijenguk Kepala SMKN 3 Padangsidimpuan Darwisah Lubis.

Namun Darwisah mengaku tidak mendengar adanya polemik antara guru dan siswinya terkait soal USBN.

"Saya dengar ada siswi saya opname, saya berkewajiban menjenguknya. Memberi semangat," ujarnya singkat.

Ahda Yanuar Nasution (46), orangtua korban menjelaskan, aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan putrinya.

Saat itu, dia sedang bekerja di Sibuhuan, Padanglawas (Palas), Sumatera Utara.

Lalu mendapat kabar anaknya sudah dibawa warga ke rumah sakit karena meminum racun.

“Mendapat kabar itu, saya pun langsung pulang. Dan, saya melihat anak saya sudah di rumah sakit,” ucap warga Batang Bahal, Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan ini.

Menurut pengakuan anaknya, Amel minum racun tepat di belakang masjid yang berjarak sekira 100 meter dari kediamannya.

“Di belakang masjid dia minum racun tanaman itu setelah dibelinya dari warung,” ungkapnya.

Setelah melihat kondisi Amel sedikit membaik, Ahda kemudian menanyakan apa penyebab anaknya nekat melakukan percobaan bunuh diri.

“Amel bilang, gurunya mengancam dia dan dua temannya akan dipenjara dan didenda. Karena ancaman itu, makanya dia berbuat seperti ini,” terangnya dan mengaku anaknya belum dapat berbicara normal. (Tribun Jateng Cetak/serambi indonesia)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved