Minta KPK Turun Tangan Hingga Colek Ganjar. Ini Komentar Netizen Soal Proyek Underpass Jatingaleh
Berikut rangkuman TribunJateng.com dari komentar-komentar netizen yang beredar di Facebook.
Penulis: a prianggoro | Editor: a prianggoro
Laporan Wartawan Tribun Jateng, A Prianggoro
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Beragam komentar netizen menanggapi pemberitaan Tribun Jateng tentang "Proyek Underpass Jatingaleh yang Lamban itu Dikerjakan Oleh PT Armada Hada Graha. Ini Fakta-faktanya" yang dibagikan di sejumlah media sosial. Ada yang mempertanyakan tentang kinerja dari pelaksana proyek, ada yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan menyelidiki pembangunan underpass Jatingaleh, dan ada pula yang meminta Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk bersikap tegas menyikapi persoalan tersebut.
Berikut rangkuman TribunJateng.com dari komentar-komentar netizen yang beredar di Facebook.
@Dominiq Wijaya: KPK perlu turun tangan ini. Brang x ad yg g beres.
@Yanto Sudaryanto: Yg kuat di belakang kontraktornya bos ..hayo siapa di cari !!! Pasti kisaran smg aja ihehehe
@Yunizar Helmy Arovah Proyek mo molor 2 bln or 2 th terserah, tp cari solusi atasi kemacetan!!!!
Kontraktor dpt duit..rakyat dibikin stress tiap hari....
@Soeliz Van Widodo Kenapa tidak di kerjakan oleh pt yg berpengalaman dan profesional,kayak adhi karya,waskita kan bnyak tuh.fly over x banteng sukses di kerjakan adhi karya
@Yudi Hendrilia Proyek merugikan orang banyak... Waktu,tenaga uang terkuras demi ngak kena macet.. Tapi pekerja2 kurang niat... Oh pak ganjar tolong ya.. Mesokno wong atas...
@Nova Arief Gutomo Sebenarnya pak Ganjar sudah tau. Kita tunggu tindakan beliau .
@Aditha Taufiq kenapa baru tau ada mata air ketika proyek jalan,apakah sebelumnya tidak di cek?
itu dari kementrian juga harus di cek,kok kontraktornya bisa di bilang kurang profesional
Sementara itu, di sisi lain, harapan masyarakat yang menginginkan pemerintah memberikan sanksi kepada kontraktor pelaksana pengerjaan proyek underpass Jatingaleh sepertinya tidak akan terwujud.
Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan Semarang, Danang Triwibowo menyatakan tidak memberikan sanksi kepada PT Armada Hada Graha, selaku kontraktor yang mengerjakan proyek underpass Jatingaleh.
Menurut Danang, menjelang akhir pekerjaan ditemukan mata di sisi bawah flyover Gombel sehingga diperlukan perubahan desain.
"Sebelumnya tidak diketahui ada mata air. Adanya mata air tersebut maka yang semula jalan underpass menggunakan aspal diubah perkerasan jalan dengan cor beton. Selain itu juga ada perubahan drainase untuk mengelola air di sana sehingga tidak membahayakan konstruksi," ujarnya.
Perubahan desain tersebut, kata Danang, dianggap sebagai kondisi force majeur sehingga membutuhkan waktu penyelesaian hingga akhir September.