Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Disangka Ketiduran, Saat Dibangunkan, Tujuh Warga di Balai Desa Ini Ternyata Sudah Meninggal

Gara-gara genset, tujuh warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, meninggal, Jumat (29/9/2017).

Editor: rika irawati
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Kanitreskrim Polsek Poncokusumo, Aiptu Andik Risdianto sedang meninjau lokasi di Balai Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat (29/9/2017). 

TRIBUNJATENG.COM, MALANG - Gara-gara genset, tujuh warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, meninggal, Jumat (29/9/2017). Mereka tewas diduga karena keracunan karbon monoksida (CO).

Tujuh orang itu meninggal dunia di ruang genset di Balai Desa Ngadas.

Informasi yang dihimpun, kejadian ini bermula saat listrik PLN di desa tersebut padam, Kamis (28/9/2017) pukul 20.00 WIB.

Saat itu, sedang ada rapat yang dipimpin Kepala Desa Ngadas, Mujianto. Rapat tersebut membahas pelebaran jalan desa. Rapat selesai pukul 23.30 WIB.

Tidak lama kemudian, datang dua petugas Telkomsel dan lima pekerja bangunan Desa Ngadas untuk menyalakan genset.

(Baca: Puluhan Karyawannya Diduga Keracunan Makanan, Perusahaan Garmen Ini Bertindak Cepat)

Mujianto menerima laporan sekitar pukul 06.30 WIB tadi. Dalam laporan itu disebutkan, tujuh orang belum bangun. Mujianto langsung mengecek ke lokasi.

Ternyata, tujuh orang tersebut sudah meninggal dunia.

PH Kasubbag Humas Polres Malang, Ipda Ahmad Taufik mengatakan, tujuh orang tersebut diduga menghirup CO dari asap genset dan kekurangan Oksigen (O2). Sebab, semua pintu di balai desa tersebut tertutup.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Poncokusumo, Aiptu Andik Ristianto, mengatakan, penutupan ruang itu sebenarnya bertujuan untuk menghindari udara dingin masuk ke balai desa.

(Baca: Sepuluh Siswa SD Keracunan setelah Mengonsumsi Permen)

Andik menjelaskan, posisi tujuh korban tidak berjauhan. Ada korban yang tergeletak di kursi dan di lantai.

“Bahkan, ada korban yang seperti sedang duduk gitu,” kata Andik.

Andik menambahkan, ada satu orang yang mengeluarkan darah dari hidung. Sedangkan enam korban lain tidak sampai mengeluarkan darah dari hidung.

Warga sempat mengadakan upacara adat di lokasi. Setelah itu, tujuh jenazah tersebut dibawa ke kamar mayat RS Saiful Anwar (RSSA). (suryamalang.com/benni indo)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved