Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dari Rumah Terduga Teroris di Sukoharjo, Polisi Amankan Samurai, Panah, dan Bendera ISIS

"Tadi, ada banyak yang dibawa. Ada samurai, panah, belati, bendera ISIS, buku-buku," tuturnya.

Penulis: akbar hari mukti | Editor: rika irawati
Wartakota/Alex Suban
Anggota Densus 88 dan Satuan Gerak Cepat Polres Metro, Jakarta Timur, berjalan seusai menggerebek dan menggeledah sebuah rumah komplotan Teroris Kampung Melayu di Jalan Bambu Kuning Utara, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (30/5/2017). (ILUSTRASI) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti

TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Tim gabungan dari kepolisian menggeledah sebuah ruko di Graha Safira di Dukuh Pabrik RT 01 RW 01, Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (24/10/2017). Rumah toko tersebut diduga menjadi tempat tinggal H, seorang terduga teroris yang diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88.

Informasi yang diterima, penggeledahan dilakukan sekitar pukul 12.30 WIB. Selama sekitar 45 menit, polisi menggeledah tempat tersebut.

Totok, seorang saksi mata mengatakan, ruko tersebut tak difungsikan sebagai tempat usaha berdagang. Namun, H dan keluarganya memanfaatkan sebagai tempat tinggal.

"Keluarganya ada lima orang. Tadi, saya sempat lihat orangnya tapi saat penggeledahan berlangsung, hanya ada keluarganya. Mungkin (H) ditangkap di tempat lain," ujarnya.

(Baca: Dalam Sehari, Densus 88 Tangkap Sembilan Terduga Teroris di Empat Wilayah Ini)

Totok mengaku tak kenal H dan jarang berinteraksi dengan H. Menurutnya, H telah berada di ruko tersebut sebelum dirinya.

"Orangnya (H), tinggi, putih, (berambut) keriting," katanya.

Kepala Desa Wirun, Erry Suseno Wibowo, menuturkan, H bukan warga asli desa tersebut. Ketika menempati ruko itu, kata Erry, H tidak memberitahukan kepada perangkat desa.

"Memang pendatang tapi tidak ada pemberitahuan ke kami. Belum ada pemberitahuan," ungkap dia.

Erry, yang turut menyaksikan proses penggeledahan, menuturkan, kepolisian menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya, senjata tajam dan bendera.

"Tadi, ada banyak yang dibawa. Ada samurai, panah, belati, bendera ISIS, buku-buku," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, mengatakan, Densus 88 menangkap sembilan terduga teroris dari empat wilayah berbeda. Yakni, satu terduga teroris di Sulawesi Selatan, dua orang di Jawa Timur, lima orang di Riau, dan satu orang di Jawa Tengah.

(Baca: MENGUAK Misteri Tewasnya DR Azahari si Gembong Teroris)

Petugas masih melakukan pendalaman kepada sembilan terduga teroris tersebut.

"Untuk selanjutnya dilakukan akan intrograsi terhadap yang bersangkutan," kata Rikwanto. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved