Ini Kata DPU Semarang Terkait Banjir yang Terjadi di Terboyo dan Sekitarnya Hari Ini

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menyebut banjir yang merendam jalan di Kaligawe dan Terboyo-Genuk merupakan naiknya air laut atau rob.

Dari alat ukur yang dipasang di terowongan Kaligawe, tercatat ketinggian air mencapai 1,8 di atas permukaan laut (Dpl).

Padahal, biasanya ketinggian air rata-rata hanya mencapai 1,6 dpl.

"Banjir ini karena rob dan termasuk kejadian luar biasa. Karena belum pernah setinggi ini. Biasanya hanya 1,6 dpl tingginya," kata Iswar, Jumat (1/12/2017).

Baca: LINK STREAMING Pengundian Grup Piala Dunia 2018 Nanti Malam, Akankah Ada Grup Neraka?

Genangan banjir rob ini cukup lama surutnya. Iswar mengatakan, hal itu dikarenakan pembuangan air hanya dilakukan secara manual yaitu menggunakan mesin pompa.

"Jadi hanya mengandalkan mesin pompa karena pembangunan sungai Tenggang dan Sringin belum selesai. Kalau parapetnya sudah kami tinggikan, pasti aman," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga sedang membangun seattle untuk menahan air rob. Hanya saja, pembangunan baru mencapai 160 cm dari rencana 275 cm.

Baca: Banjir Menutup Perlintasan, Perjalanan Sejumlah Kereta Api yang Melintasi Semarang Tersendat

Untuk penanganan banjir rob tersebut, Dinas PU melakukan pengeringan air dengan menyedot menggunakan pompa.

Dikatakannya, terdapat empat pompa di terowongan tol Kaligawe yang difungsikan.

"Kami berupaya mengeringkan air dengan pompa-pompa itu. Selain di terowongan, juga di Terboyo dan dan beberapa titik lainnya. Pompa BBWS juga difungsikan semua," jelasnya.

Ia berharap, banjir rob segera surut dengan penanganan manual itu. Namun, ia justru khawatir jika turun hujan deras lagi dan rob kembali naik. Dipastikan genangan banjir di jalan pantura Terboyo semakin tinggi.(*)