Piala Presiden 2018
Bawa Senjata Tajam, 11 Bonek Ditangkap Anggota Polresta Solo
Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi menjelaskan para suporter itu ditangkap karena terbukti membawa senjata tajam.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Polresta Solo bergerak cepat untuk menangkap para suporter yang berpotensi mengganggu suksesnya gelaran Piala Presiden 2018 babak 8 besar di Stadion Manahan Solo.
Bahkan, pada saat pertandingan perdana Persebaya vs PSMS pada Sabtu (3/2/2018) pukul 15.30 belum mulai, Polresta Solo sudah menangkap 11 suporter Persebaya atau Bonek Mania.
Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi menjelaskan para suporter itu ditangkap karena terbukti membawa senjata tajam.
Menurutnya semua suporter ini ditangkap pada Sabtu pagi pukul 4.
"Mereka modusnya cari makan di jalan dengan cara mengamen. Lalu kami geledah ternyata kelompok ini membawa minuman keras, dan kami geledah lagi ternyata juga membawa senjata tajam," katanya.
Ia mengatakan, senjata tajam yang dibawa di antaranya pedang, clurit, pisau dapur.
"Wong mau nonton bola kok bawa sajam itu untuk apa? Mau apa?," jelas Agus.
Dirinya mengaku semakin miris karena yang ditangkap rata-rata masih anak-anak. Ada anak SMP kelas 1, bahkan ada yang putus sekolah.
"Saat saya tanya, dari 11 ini ternyata yang sekolah cuma tiga anak. Miris sekali," ungkap dia.
Dirinya pun mewanti-wanti agar tak membawa senjata tajam saat menonton bola, dan juga minuman keras.
"Kalau terbukti ada suporter membawa hal hal yang bisa mengganggu jalannya pertandingan maka akan langsung kami tangkap, siapapun dia, dan akan kami beri sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku," kata dia.
Seorang suporter yang ditangkap, berinisial ADS (17) mengatakan dirinya membawa senjata tajam untuk berjaga-jaga. Karena di babak 8 besar ini selain Persebaya, juga ada Arema.
Menurutnya suporter Persebaya, Bonek Mania punya riwayat permusuhan dengan Aremania, suporter Arema Malang.
"Maka kalau mereka menyerang, kita sudah bisa jaga-jaga. Saya bawa ini untuk menggertak, tak akan saya buat menyerang," tutur ADS. (*)