Bertemu David Beckham, Hendi Janjikan Anggaran Pencegahan Bullying di Sekolah
Duta Kehormatan Unicef, David Beckham mendatangi Balai Kota Semarang untuk bertemu dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi
Penulis: m zaenal arifin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Duta Kehormatan Unicef, David Beckham mendatangi Balai Kota Semarang untuk bertemu dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Kedatangannya untuk membahas penanganan dan pencegahan kasus bullying di sekolah.
Rombongan Beckham tiba di Balai Kota sekitar pukul 10.00, menggunakan empat mobil. Beckham datang menaiki Toyota Alphard bernomor B 1717 UYI. Tiga mobil lain yaitu Toyota Innova berisi rombongan dari Unicef.
Beckham sempat bertahan di dalam mobil setelah melihat puluhan wartawan menunggunya di depan kantor Wali Kota Semarang. Beberapa pria berbadan kekar menghalau dan meminta Wartawan untuk menyingkir terlebih dahulu.
"Tolong menyingkir dulu. Handphone dan kamera tolong dimatikan. Jangan ada yang motret. Beckham tidak akan keluar dari mobil kalau masih ada kamera," kata pria yang keluar dari mobil yang dinaiki Beckham.
Akan tetapi, Beckham keluar dari mobil setelah Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, keluar dari kantor dan menyambutnya.
Beckham bersama rombongan Unicef kemudian langsung diajak Hendi masuk ke ruang VVIP Wali Kota untuk melakukan pertemuan yang tertutup bagi Wartawan.
Pertemuan berlangsung singkat, sekitar 20 menit. Selanjutnya, rombongan suami Victoria itu bersama Unicef langsung pergi meninggalkan Balai Kota Semarang.
Hendi, sapaan wali kota, mengatakan, kedatangan Beckham ke Kota Semarang sebagai perwakilan dari Unicef untuk mengampanyekan perlindungan anak dan perempuan.
"Intinya, Beckham ingin agar semua kasus kekerasan terhadap anak seperti bullying dan kekerasan terhadap perempuan dapat dihilangkan," katanya.
Hendi memaparkan, ada tiga hal yang disampaikan Beckham dalam pertemuan singkat itu. Pertama, Beckham merasa senang berada di Semarang karena iklim dan suasana yang menyenangkan.
Kedua, Beckham menitipkan pesan kepada Pemkot Semarang untuk menghilangkan kasus bullying terhadap anak di sekolah.
"Ketiga, Beckham mengapresiasi Pemkot Semarang yang telah melakukan tindakan nyata terkait dengan penanganan bullying di sekolah," jelasnya.
Dua sekolah di Kota Semarang ditunjuk Unicef menjadi sekolah percontohan anti-kekerasan terhadap anak di antaranya bullying. Kedua sekolah tersebut yaitu SMPN 17 dan SMPN 33.
"Dua sekolah yaitu SMP 17 dan 33 menjadi pilot project sekolah anti-kekerasan terhadap anak, anti-bullying. Dipilihnya dua sekolah itu yang menentukan Unicef," ungkap Hendi.

Adopsi program