Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Majikan dan Sopir Ini Saling Tuduh Penyebab Tabrak Lari Yang Tewaskan Polisi, Ini Pembelaan Mereka

Di dalam truk yang diketahui baru saja menyetok bawang merah di relokasi Pasar Johar tersebut, ternyata tidak hanya berisi sopir saja

Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Rival Al-Manaf
Suntiah (berjilbab) saat menjawab pertanyaan Kapolrestabes, Kombes Pol Abioso Seno Aji, Selasa (16/10). 

Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tersangka tabrak lari yang menewaskan polisi di Jalan Brigjen Sudiarto atau tepatnya di samping Giant, Penggaron, Semarang 10 Oktober lalu telah ditangkap polisi.

Kecelakaan yang menewaskan anggota polisi, Brigadir Nur Rochim itu melibatkan dua kendaraan yakni sepeda motor Supra H 5758 DE yang dikendarai korban dan truk S 8241 UB.

Di dalam truk yang diketahui baru saja menyetok bawang merah di relokasi Pasar Johar tersebut, ternyata tidak hanya berisi sopir saja.

Kendaraan itu diisi oleh pengemudi bernama Supriyadi dan dua penumpang yang tak lain adalah pemilik truk Munahar dan Suntiah.

Kanit Laka Lantas AKP Sugito (kiri) menunjukan barang bukti truk yang digunakan tersangka untuk melakukan tabrak lari.
Kanit Laka Lantas AKP Sugito (kiri) menunjukan barang bukti truk yang digunakan tersangka untuk melakukan tabrak lari. (Tribunjateng.com/Rival Al-Manaf)

Ketiganya dihadirkan dalam gelar perkara di Polrestabes Semarang, Selasa (16/10/2018) lengkap bersama barang bukti truk, dan sepeda motor yang terlibat kecelakaan.

Ketiga orang yang merupakan warga Bojonegoro, Jatim itu mengungkapkan alasannya masing-masing dalam kesempatan itu.

Supriyadi sang sopir memiliki alasan sendiri kenapa tetap melajukan kendaraannya setelah menabrak Brigadir Rochim yang sudah terlebih dahulu jatuh tergelincir di depan kendaraannya.

Ia menjelaskan sebelumnya telah mengirim bawang ke relokasi pasar Johar pada dini hari bersama ke dua majikannya.

Setelah itu sekitar pukul 06.00 WIB mereka pulang ke Bojonegoro.

Sesampai di Penggaron truk yang dikemudikannya tidak bisa menghindari pengendara motor yang tergelincir di depannya. Kecelakaanpun tidak dapat dielakan.

"Saat itu kedua majikan saya yang duduk di samping menyarankan terus saja, karena merasa tidak bersalah," terang Supriyadi.

Petugas Polrestabes Semarang menunjukkan lokasi kejadian diduga tabrak lari di depan Terminal Penggaron, Kota Semarang, Rabu (10/10/2018).  
Petugas Polrestabes Semarang menunjukkan lokasi kejadian diduga tabrak lari di depan Terminal Penggaron, Kota Semarang, Rabu (10/10/2018).   (Tribun Jateng/ Bare Kingkin Kinamu )

Merasa mendapat perintah tetap melajukan kendaraan meski ia sebenarnya melihat korban tergeletak dari kaca spion.

Meski demikian, pengakuan berbeda diucapkan sang majikan, Suntiah. Wanita yang di pergelangan tangan kirinya mengenakan sekitar lima buah gelang emas itu menyebut tidak tahu jika truknya telah menewaskan seseorang.

"Saat itu saya sedang tertidur setelah mengirim bawang, lalu terbangun saat ada goncangan keras di lokasi kecelakaan itu," terang Suntiah.

Saat terbangun, wanita berhijab itu langsung menanyakan kepada sopirnya.

"Ada apa pri? Nabrak apa? Tak tanya gitu jawabnya nggak ada apa-apa, yaudah kalau nggak ada apa-apa lanjut," imbuhnya.

Ia tidak menyangka jika goncangan itu telah menewaskan seorang anggota polisi. "Saya juga kaget setelah tahu nggak tega," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved