131 Desa di Cilacap Rawan Banjir

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Bukan hanya longsor, pada musim hujan, sebagian wilayah Kabupaten Cilacap juga rawan banjir.

Sebanyak 131 desa dari total 284 desa dan kelurahan di Kabupaten Cilacap teridentifikasi rawan banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah pun mengimbau agar warga mewaspadai kemungkinan bencana banjir memasuki musim penghujan ini.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Kodirin, 131 desa dan kelurahan itu tersebar di 21 kecamatan di Kabupaten Cilacap.

Wilayah rawan banjir ternyata tak melulu di daerah dataran rendah. Wilayah pegunungan pun tak luput dari ancaman banjir.

Jika di dataran rendah banjir bisa merendam berhari-hari, di wilayah pegunungan, banjir cenderung cepat surut.

“Banjir bukan hanya di daerah yang landai, daerah pegunungan pun kadang ada banjir,” katanya.

Meski cepat surut, banjir di wilayah pegunungan juga punya kekuatan merusak.

Aliran air biasanya meluncur dari daerah lebih tinggi sehingga kecepatan air pun tinggi.

Berbeda dengan kejadian banjir di dataran lebih rendah.

Di wilayah Kecamatan Sidareja misalnya, genangan banjir bisa merendam area pemukiman selama dua hingga tiga hari.

Pada permulaan musim penghujan ini BPBD telah mempersiapkan sarana pendukung penanganan kebencanaan.

Semisal infrastruktur dan perlengkapan pengungsian, logistik, termasuk obat-obatan.

BPBD juga telah menyosialisasikan risiko bencana di musim penghujan kepada masyarakat.

Koordinasi dengan lembaga lain juga terus dilakukan untuk mitigasi dan penanggulangan bencana.

Selain banjir dan longsor, wilayah Cilacap berisiko terhadap bencana angin kencang atau puting beliung yang juga punya kekuatan merusak. (*)