Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Disindir Tak Bantu Prabowo-Sandi, SBY Curhat di Twitter: 'Sembrono' Justru Merugikan

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi pernyataan 'janji kampanye' yang disinggung oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani

Editor: m nur huda
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan salam kepada media sebelum melakukan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018). Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari komunikasi politik yang dibangun kedua partai untuk Pilpres 2019.(ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN) 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi pernyataan soal 'janji kampanye' yang disinggung oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

Melalui akun Twitter-nya @SBYudhoyono, SBY mencuit terpaksa merespon pernyataan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani lantaran isu tersebut terus digoreng.

"Sebenarnya saya tak harus tanggapi pernyataan Sekjen Gerindra. Namun, karena nadanya tak baik & terus digoreng, terpaksa saya respons *SBY*," tulis SBY, yang terlihat dalam akun Twitter-nya, Kamis (15/11/2018).

Ia kemudian mengimbau agar sesama partai koalisi untuk mawas diri, daripada saling menuding.

Apalagi, SBY merasa tak pernah memaksa Ketum parpol lain untuk mengkampanyekan dirinya saat maju menjadi capres di Pilpres 2004 dan 2009.

"Daripada menuding & menyalahkan pihak lain, lebih baik mawas diri. Mengeluarkan pernyataan politik yg "sembrono", justru merugikan *SBY*," tulisnya.

"Saya pernah 2 kali jadi Calon Presiden. Saya tak pernah menyalahkan & memaksa Ketum partai-partai pendukung utk kampanyekan saya *SBY*," imbuh ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono itu.

Setelahnya, cuitan pemimpin partai berlambang Mercy itu menyinggung soal capres sebagai figur yang paling menentukan dalam Pilpres.

SBY menilai seorang capres harus memiliki narasi dan gaya kampanye yang tepat. Selain itu, rakyat juga ingin mendengar program serta visi-misi dari capres.

"Dlm pilpres, yang paling menentukan "Capres-nya". Capres adalah "super star". Capres mesti miliki narasi & gaya kampanye yang tepat *SBY*," kata SBY.

"Saat ini rakyat ingin dengar dari Capres apa solusi, kebijakan & program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan *SBY*," lanjutnya.

"Kalau "jabaran visi-misi" itu tak muncul, bukan hanya rakyat yang bingung, para pendukung pun juga demikian. Sebaiknya semua introspeksi *SBY*," imbuh SBY lagi.

SBY juga menyoroti bahwa dalam Pilpres kali ini, tak ada satu pun parpol yang tak memiliki capres yang tidak mengutamakan partainya.

Cuitan terakhirnya kemudian meminta para kader Demokrat untuk tetap tenang dan tak gusar, lantaran pihaknya tak mengganggu partai lain.

"Terakhir, saya pikir tak ada satu pun partai politik (yang tak punya capres dalam pemilu serentak ini) yang tak utamakan partainya *SBY*," tulis SBY.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved