Arek Gunpla Surabaya Jatuh Cinta Pada Gunpla Berawal dari Serial Animasinya
Kesenangan anggota Arek Gundam Surabaya (AGS) terhadap Gundam Plastic Model alias Gunpla, berawal dari serial animasi gundam
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Kesenangan anggota Arek Gundam Surabaya (AGS) terhadap Gundam Plastic Model alias Gunpla, berawal dari serial animasi gundam yang mereka tonton saat masih kanak-kanak.
Ketua AGS, M Fachrudin Setyawan (24), menyebut, pendapatan yang ia miliki saat ini sebagai pelampiasan cintanya pada Gunpla yang dulu tak kesampaian.
"Waktu kecil melihat serialnya, kan keren, nah sekarang sudah punya uang sendiri, balas dendam. Jadi pelampiasan cita-cita saat kecil," tuturnya, ketika ditemui bersama kawan-kawan komunitasnya di Grand City Mall, Sabtu (17/11).
Senada dengan Setyawan, Kiki Hadi (26) juga jatuh cinta pada Gunpla gara-gara serial animasinya. Bahkan, ia suka mengoleksi action figure lain selain Gunpla.
“Malah sekarang tidak koleksi Gunpla saja. Untuk koleksi Gunpla, sekarang ada belasan,” akunya.
Rupanya saat masih sekolah, Setyawan biasa mengumpulkan uang saku untuk membeli Gunpla versi paling umum, yakni HG, yang bisa dibeli Rp 100.000-Rp 300.000. Versi termurah, yakni SD, biasa dijual mulai Rp 50.000-Rp 120.000.
Lalu, MG mulai Rp 400.000-Rp 800.000, bisa sampai jutaan tergantung kelengkapan aksesoris dan jumlah edar.
“Kalau beli yang paling mahal, yang limited, sayang uangnya. Teman saya ada yang punya koleksi limited harga Rp 6 juta. Itu versi anniversary Gundam, dibuat hanya sekali. Kalau disimpan, akan makin mahal nanti harga jualnya," terangnya
Ikut kompetisi
Soal kecintaannya pada gunpla, selain serialnya, Setyawan mengaku, juga suka proses merakitnya.
Ia jadi sering mengikuti kompetisi gunpla, dan tak jarang meraih penghargaan.
Prestasi terbarunya, Juara I Gundama Challenge se-Indonesia yang digelar di Malang.
Ia dan teman-teman AGS menjadi kian termotivasi untuk memenangkan kejuaraan-kejuaraan lainnya, apalagi yang membawa mereka terbang ke Jepang.
“Kejuaraan paling bergengsi itu Gunpla Builder World Championship. Itu lombanya setiap tahun, nanti yang menang dikirim ke Jepang. Ingin ikut sih, mungkin tahun depan,” harapnya. (*)