42 Perupa Pamerkan Karya dalam Guyub Rupa 8 Asangkala 2018 di FBS Unnes
Guyub Rupa 8 tahun ini mengusung tema Asangkala, yang memiliki arti harapan dari waktu dan masa, Jelang tahun politik.
Penulis: hesty imaniar | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Hesty Imaniar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Diah Ayu (17) terkesan melihat beberapa karya perupa yang dipamerkan di Gedung Gallery B9, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, dalam acara Guyub Rupa 8, Asangkala 2018, Jumat (30/11/2018) malam.
Acara yang akan berlangsung hingga 2 Desember itu merupakan acara tahunan FBS.
Diah yang datang bersama beberapa rekannya itu mengaku tertarik dengan karya-karya dari 42 perupa itu.
"Bagus-bagus, suka lihatnya. Memang sudah beberapa kali datang ke pameran seperti ini. Kali ini berwarna sekali, jadi saya tertarik untuk selfie di depan beberapa karya ini," kata Diah yang hadir di pembukaan acara tersebut.
Guyub Rupa 8 tahun ini mengusung tema Asangkala, yang memiliki arti harapan dari waktu dan masa, Jelang tahun politik.
Menurut wakil ketua panitia Ekka Adi Putra, acara ini melibatkan 42 perupa, baik mahasiswa Unnes dan kampus lain serta umum.
"Mereka mengikuti seleksi lebih dulu. Total ada 107 karya yang kami seleksi, juri berasal dari Dewan Kesenian dan beberapa perupa dari Semarang. Ada 42 karya yang lolos dan ikut dalam pameran tahun ini," bebernya.
Di Guyub Rupa 8 ini, ada sharing session dari para perupa, dan dua perupa kenaaman.
"Sharing session akan digelar pada hari Sabtu tanggal 1 Desember, mulai dari siang sampai malam. Ada sharing dari para pemilik karya dan dua perupa kenamaan, Kokoh Nugroho dan Guardian Londo," ungkapnya.
Ada pula workshop dari ISI Yogyakarta dan Unesa Surabaya.
Pada saat penutupan pada Minggu, 2 Desember 2018, akan ada pertunjukan mural.
"Mural yang dipajang temanya bebas. Pertunjukan music performance juga kami gelar setiap harinya, serta performance art dari delegasi undangan kami, dan juga ada karya dari Cemeti," ujarkata Sie Publikasi Guyub Rupa 8 Asangkala 2018, Prasetya Bintang Timoer, nya, sembari menyebut open gate acara itu mulai dari pukul 10.00-23.00 WIB.
Menurut perupa dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Gaung, acara ini merupakan wujud konsistensi para perupa muda untuk tetap bisa eksis dengan karya mereka. (*)