Ketua PWNU Jateng: Warga NU Tetap Ikuti Kepemimpinan Para Ulama Dalam Segala Hal
Prinsip tersebut, disebutkannya, pertama, tetap berpegang teguh pada sembilan pedoman berpolitik bagi warga NU hasil Muktamar ke 28 di Yogyakarta tahu
Penulis: yayan isro roziki | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Menghadapi gelaran pemilihan umum (Pemilu), pemilihan presiden (Pilpres) maupun pemilihan legislatif (Pileg), yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) menegaskan tidak akan terlibat dalam politik praktis.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH Mohamad Muzamil di sela acara Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) PWNU Jawa Tengah di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Kabupaten Temanggung, Sabtu-Minggu (26-27/1/19).
“Dalam menjaga situasi yang kondusif, terutama menjelang Pemilu 2019, kita warga NU di Jawa Tengah ini tetap memiliki prinsip yang harus dipegang teguh," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2019).
Prinsip tersebut, disebutkannya, pertama, tetap berpegang teguh pada sembilan pedoman berpolitik bagi warga NU hasil Muktamar ke 28 di Yogyakarta tahun 1989.
"Kedua, sesuai jati diri NU, warga NU tetap mengikuti kepemimpinan para alim atau ulama di segala hal, kapan pun dan dimana pun," tegasnya.
Hal senada disampaikan oleh Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ubaidillah Shodaqoh.
Menurutnya, gelaran Musykerwil tidak akan membicarakan politik praktis, karena politik NU sudah jelas, yaitu politik kebangsaan.
"Politik kita politik kebangsaan. Kalau mau bicara politik bukan di sini," katanya.
Dalam acara yang mengambil tema 'Meneguhkan Kemandirian Jam’iyyah dan Jama’ah Menuju Se-Abad NU' itu, Kiai Ubaidillah menegaskan bahwa forum yang dihadiri Pengurus Cabang NU se-Jawa Tengah hanya membahas persoalan-persoalan organisasi untuk menyambut satu abad berdirinya NU.
Bagi Kiai Ubaidullah, dalam menyongsong satu abad NU, organisasi dan warga NU di Jawa Tengah harus bisa mandiri, baik mandiri dalam bidang teologi atau akidah, ekonomi, politik, pendidikan maupun yang lainnya.
Kendati demikian, kemandirian yang akan diwujudkannya tetap membuka kerjasama dengan berbagai instansi lain.
"Kita mencanangkan untuk membiayai diri kita sendiri dengan membuka i’anah-i’anah (bantuan dan pemberian, red) dengan tidak menutup kemungkinan kerjasama dengan pemerintah dan yang lainnya,” tuturnya.
Kaum Nahdliyin Diimbau Gunakan Hak Pilih
Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah H. Mohamad Muzamil, mengajak kepada semua warga NU dan masyarakat secara umum untuk melakukan kerjasama yang baik dengan pemerintah.
“Bagi NU, NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 adalah harga mati. Kewajiban kita sekarang adalah mengupayakan agar cita-cita dan tujuan nasional dapat terlaksana dengan baik,” katanya.
Oleh karena itu, menurutnya, guna menjamin tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik, warga NU di Jawa Tengah sebaiknya menggunakan hak pilih pada pemilu 2019.
"Gunakan hak pilih sesuai dengan hati nurani, untuk kemaslahatan bangsa dan negara yang lebih baik dan maju di masa mendatang," ujarnya. (yan)