Cuitan Kontroversi Achmad Zaky, Faldo Maldini: Harusnya Terjun ke Politik Beneran
Politisi PAN, Faldo Maldini mengomentari terkait cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky soal presiden baru.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Politisi PAN, Faldo Maldini mengomentari terkait cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky.
Hal tersebut tampak pada cuitan di akun Twitternya @FaldoMaldini pada Jumat (15/2/19).
Dalam cuitan tersebut Faldo justru menyarankan agar Achmad Zaky terjun ke dunia politik.
Menurut Faldo, setiap Achmad Zaky berbicara tebntang isu publik selalu mendapatkan tanggapan yang meriah.
"Kyknya Bang @achmadzaky mesti terjun k politik beneran. Tiap bicara isu publik selalu meriah. Kemaren pas Jend Gatot & Pilkada DKI jg. Isinya ga ada yg salah, tp harusnya sebelum ngomong lihat hasil survey terakhir dulu. Klw mau berjuang d politik, @Official_PAN menunggu, Bang," tulisnya.
• Sekretaris DPD Gerindra Jawa Tengah: Prabowo Shalat Jumat di Masjid Kauman Murni Ibadah
• Pelaku telah Ditemukan, Ini 5 Fakta Baru WNI yang Diduga Dimutilasi di Malaysia
• Hastag Dukung Bukalapak dan UninstalBukalapak Trending di Twitter, Achmad Zaky Tulis Klarifikasi
• Beredar Broadcast di WA Sri Ratu Semarang akan Tutup, Pengunjung Ramai Buru Diskon
Sebelumnya, hastag Dukung Bukalapak dan uninstalbukalapak menjadi trending topik Twitter pada Jumat (15/2/19).
hal tersebut bermula lantaran cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang mengkritik tentang bisnis dan sempat menuliskan kata 'presiden baru'.
Dalam cuitannya itu, Achmad Zaky menyebut omong kosong industri 4.0 jika budget research and development (R&D) Indonesia masih jauh dibanding negara-negara lain. Dalam data yang dia sodorkan, Indonesia jauh tertinggal dari Singapura dan Malaysia.
"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky

Lantas, cuitan tersebut ramai dibahas netizen meski telah dihapus oleh Achmad Zaky.
Ada yang mendukung cuitan tersebut dan ada pula yang tidak sepakat.
Netizen yang mendukung cuitan tersebut ramai-ramai membuat hastag Dukung Bukalapak.
Sementara netizen yang tidak sepakat dengan cuitan tersebut membuat Hastag Uninstalbukalapak.
@louisken: Hahahaha Anda sudah salah bung gk usah pake acara ngeless.. Akui saja, minta maaf, selesai. Urusan orang mau Uninstall itu konsekuensi atas apa yg anda buat. Makanya next tym hati2 bicara di socmed.
@Anggaariego: jangan pakai kata 'presiden baru' lah tapi pake kata ' semoga presiden yg kepilih besok bisa lebih baik lagi' percumah CEO tapi nyusun kata2 sahaja gak bisa. indonesia mendekati masa pemilu jadi kata2 yg gak pas pasti sensitif.
@hendrixus: Santai masbro.CEO dan pilihan politik kan dua hal yg berbeda. Yg bermasalah ada netijen yg pengen ada “tokoh” utk kongruen pilihan politiknya. Makanya byk yg ambil keuntungan dr cuitan itu.
@Alie_Kds: Sebenarnya gak ada yg salah ... Hanya saja ini tahun politik .. tahun yg sangat sensitif antara kubu cebong dan kampret .. jd harusnya tidak perlu terlontar " presiden baru " .. kritik boleh saja om.
• Hari Ini Harga Emas di Butik Antam Semarang Naik Rp 4 ribu Per Gram
• Jelang Keberangkatan Ke Amerika Serikat, Tim All-Star Honda DBL Jalani Training Camp Kedua
• Prakiraan Cuaca BMKG, Kabupaten Batang Berpotensi Hujan Ringan Malam Hari
• Siang Hingga Malam Hujan Ringan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Kota Purwokerto Hari Ini
Lantaran hal tersebut, Achmad Zaky mengaku kaget dengan ramainya tanggapan netizen atas cuitannya itu.
Bahkan Achmad Zaky mengaku bahwa kata 'presiden baru' dalam cuitannya termasuk Jokowi.
Achmad Zaky meminta agar cuitannya tidak dipelintir.
"Bangun2 viral tweet saya gara2 "presiden baru" maksudnya siapapun, bisa Pak Jokowi juga. Jangan diplintir ya :) lets fight for innovation budget," tulisnya.
Lantas ia mengaku bahwa tujuan cuitannya tersebut untuk menyampaikan sebuah fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi.
"Tujuan dari tweet saya adalah menyampaikan fakta bahwa dalam 20 sampai 50 tahun ke depan, kita perlu investasi di riset dan SDM kelas tinggi. Jangan sampai kalah sama negara2 lain," tulisnya.
Kemudian, Achmad Zaky menuliskan klarifikasinya dan meminta maaf kepada Jokowi
"Kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju.
Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya jadi misperception.
Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo).
Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya.
Saya apresiasi sekali concern masyarakat twitter soal isu R&D ini. Tanda kalau kita ga kalah pinter.
R&D adalah single pembeda negara maju dan miskin. Kalau ga kuat di R&D, kita akan perang harga terus.
Negara maju masuk di perang inovasi. Negara miskin masuk di perang harga," tulisnya.
(TribunJateng.com/Woro Seto)