Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Demonstrasi di Semarang

"Ini Masih Desas-desus" Tanggapan Rektor Unnes Soal Kematian Mahasiswanya Iko Juliant Junior

ebelumnya iko mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unnes angkatan 2024 disebut meninggal dunia seusai menjemput teman yang ditahan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
IST
TABUR BUNGA - Aksi solidaritas dan tabur bunga untuk almarhum Iko Juliant Junior rencananya akan digelar di Patung Dewi Themis Fakultas Hukum Unnes pada Selasa (2/9/2025) mulai pukul 18.30 WIB hingga selesai - ist 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rektor Unnes Prof S Martono memberikan tanggapannya terkait kematian mahasiswanya  Iko Juliant Junior.

Sebelumnya iko mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unnes angkatan 2024 disebut meninggal dunia seusai menjemput teman yang ditahan karena demo di Polda Jateng.

Namun laporan polisi menyebutkan bahwa Iko meninggal dunia karena kecelakaan.

Rektor Unnes, Prof S Martono mengatakan, pihak kampus juga menerima laporan bahwa mahasiswa tersebut meninggal dunia karena kecelakaan. 

Baca juga: Sosok Fiki dan Aziz Disebut Polisi Ditabrak Iko Juliant, Mahasiswa Unnes Meninggal Setelah Aksi Demo

Baca juga: Polisi Revisi Lokasi Kecelakaan Iko Mahasiswa FH Unnes, Tetap Bantah Korban Meninggal Dianiaya

Namun, ia tidak menutup kemungkinan melakukan pendampingan jika ada fakta baru terkait kematian mahasiswanya. 

"Laporan pertama kecelakaan, tapi isu berkembang katanya anak ini sempat mengigau jangan dipukul.

Ada beberapa yang menyampaikan bahwa ada ketidakwajaran.

Tentu, berangkatnya dari keluarga.

Kalau keluarga menyampaikan ada ketidakwajaran, kita membantu.

Apapun perguruan tinggi sudah dapat informasi bahwa meninggal karena kecelakaan.

Setelah itu, kita tidak mengikuti sampai ada aspek dalamnya, karena itu hanya info WA yang beredar, katanya mamanya mendengar anak ini sebelum meninggal sempat mengigau 'jangan dipukul'," jelas Martono, saat ditemui Tribun Jateng, di Fakultas Kedokteran Unnes, Selasa (2/9/2025).

Martono menyebut, kabar soal igauan korban masih sebatas desas-desus yang beredar di aplikasi pesan singkat.

Menurutnya, pihak yang paling berhak menyampaikan kebenaran adalah keluarga korban.

"Sekali lagi, ini masih desas-desus. Kalau Unnes, sikapnya kita hargai laporan terakhir meninggal karena kecelakaan.

Kalau nanti ditemukan fakta lain, kita membantu melacak kematian mahasiswa itu," jelasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved