Kisah Nyata: Sopir Online Lolos dari Perampokan Setelah Pelaku Tahu Korban Punya 3 Anak Kecil
Salah satu yang dipersiapkan warga Desa/Kecamatan Kauman ini adalah obat bius untuk melumpuhkan korban, Nono Araldiarto (41).
TRIBUNJATENG.COM, TULUNGAGUNG - Dhimas Rizki Susilo (23), perampok sopir Grab Car yang ditangkap personel Satreskrim Polres Tulungagung dua hari merencanakan perampokan tersebut.
Salah satu yang dipersiapkan warga Desa/Kecamatan Kauman ini adalah obat bius untuk melumpuhkan korban, Nono Araldiarto (41).
Dhimas juga mengaku tak tega dan terpaksa melepas karena korban bilang punya tiga anak yang masih kecil.
Hal ini terungkap saat konferensi pers ungkap kasus ini, yang disampaikan Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar, Selasa (19/2/2019).
• Piala AFF U-22 2019: Hadapi Malaysia Witan Siap Tempur
Untuk membuat obat bius itu, Dhimas belajar dari Youtube.
Bahan yang dipakai adalah campuran minyak wangi dengan minyak kecubung.
"Tersangka sebenarnya juga belum mencoba obat bius buatannya. Pertama kali dia coba langsung kepada korban," terang Tofik.
Ternyata efek obat bius karya Dhimas sangat luar biasa. Korban mengaku masih merasakan pusing selama dua hari.
Selain meramu obat bius, Dhimas juga menyiapkan tali dan lakban.
Dengan cermat Dhimas memesan Grab Car pagi menjelang subuh, dengan alasan belum banyak orang
Dia kemudian duduk di belakang, dengan maksud agar memudahkan menjerat leher korban.
"Ternyata motif utamanya adalah menguasai mobil korban. Tersangka sudah merancang, nantinya mobil itu akan dijual secara online," sambung Tofik.
Dhimas sudah membuat akun secara khusus, untuk menjual mobil Honda Brio AG 1757 SS itu.
Jika mobil sudah dikuasai, Dhimas tinggal menawarkan lewat akun itu.
Kepada penyidik Dhimas mengaku, uangnya akan digunakan membantu ekonomi keluarga.