UPDATE: Dua Korban Kecelakaan KA Tabrak Avanza di Perlintasan Brangsong Meninggal Dunia
Dua Korban kecelakaan perlintasan kereta api tanpa palang di Brangsong, Kendal (24/2/2019) akhirnya meninggal dunia.
Penulis: Adelia Sari | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Dua korban kecelakaan perlintasan kereta api tanpa palang di Brangsong, Kendal, Minggu (24/2/2019), meninggal dunia.
Korban adalah Kristiningsih (49) dan putranya, Samuel Hervan Desna (9), warga Perumahan Mijen Permai RT 8 RW 7 Blok C165.
Korban Kristiningsih merupakan guru kelas 6 SDN Bojongsalaman 2, Kota Semarang.
"Iya benar, Bu Kristiningsih memang mengajar di sini (SDN Bojongsalaman 2).
Beliau merupakan wali kelas enam.
Orangnya baik, pintar, dan rajin," ujar Lilis Mahardini (56), pengawas sekolah dari UPTD Pendidikan Kec Semarang Barat yang berkantor di area SDN 2 Bojongsalaman, Senin (25/2/2019).
Di mata rekan kerja, Kristiningsih terkenal pintar dan rajin apalagi di bidang IT.
"Orangnya baik, saya dulu sangat dekat waktu masih mengajar di SDN Bojongsalaman 2.
Suka ngotak ngatik komputer," ujar Sumarni, teman Kristiningsih yang kini menjadi kepala sekolah di SDN Krapyak.
Kristiningsih mulai mengajar di SDN Bojongsalaman 2 sejak November 2007.
Anaknya, Desna, juga bersekolah di tempat ia mengajar dan duduk di bangku kelas tiga.
Kristin dan Desna meninggal setelah mobil yang dikemudikan suaminya tertabrak KA Kaligung.
Dari keterangan rekan-rekan sesama guru yang melayat, Kristin akan menuju Kendal untuk membahas acara reuni.
Ia dan anaknya mengalami luka di kepala.
Sang suami, Herdi mengalami kebocoran di ginjal serta saluran air kencing.