Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemkot Semarang Siap Bangunkan Tempat Relokasi Permanen Untuk PKL Barito

Pemkot Semarang bersiap membangunkan relokasi permanen bagi para pedagang kaki lima (PKL) Barito yang kini masih menempati MAJT.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: suharno
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Dinas Perdagangan Kota Semarang dan Paguyuban PKL Barito meninjau lokasi relokasi permanen yang akan dibangun pasar di Tambak Dalam, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Kamis (28/2/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai bersiap membangunkan relokasi permanen bagi para pedagang kaki lima (PKL) Barito yang saat ini menempati tempat relokasi sementara di Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, Pemkot akan membangun pasar tradisional bagi para PKL di Tambak Dalam, Kelurahan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari Kota Semarang.

Dia pun mengajak paguyuban PKL untuk meninjau lokasi yang akan dibangun pasar tersebut agar para PKL mengetahui lokasinya.

Sehingga, Pemkot akan lebih mudah dalam menyusun detail engineering desain (DED) sesuai dengan kebutuhan para pedagang.

Pemkab Pekalongan Hibahkan 30 Hektare Untuk Undip Semarang, Setara Rp 100 Miliar

"Kami apresiasi pedagang karena mereka sudah mau berpindah ke tempat relokasi sementara dengan bangun kios swadaya. Kami ajak para pedagang untuk meninjau lokasi agar kami bisa susun DED sesuai keinginan sehingga pembangunannya nanti tidak sia-sia," tutur Fajar, Kamis (28/2/2019).

Dia menuturkan, pembangunan pasar untuk relokasi permanen akan dilaksanakan pada 2021.

Meski demikian, Pemkot mulai membuat DED pembangunanya pada tahun ini.

Sedangkan, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga akan segera menguruk lahan tersebut secepatnya.

Sehingga, ketika pembangunan dimulai tanah sudah dalam keadaan padat.

Adapun tanah yang akan digunakan sebagai pasar relokasi permanen seluas 3,5 hektar. Menurunya, luasan tersebut sangat cukup untuk membuat 800 kios yang dapat menampung PKL Karangtempel, Bugangan, Rejosari, Kaligawe, dan Tambakrejo.

"Terkait dengan luas kiosnya nanti kami rapatkan dengan pihak aset, paguyuban, dan stake holder. Jika tanah memungkinkan kami buat maksimal 4x5 meter agar mereka leluasa. Jika dihitung masih sisa banyak nanti bisa untuk fasilitas umum," terangnya.

Jafri Sastra Minta Ada Laga Uji Coba PSIS Semarang Sebelum Piala Presiden 2019, Tujuannya Untuk Ini

Ketua Paguyuban PKL Karya Mandiri Karangtempel, Rohmat Yulianto mengaku sangat senang dengan rencana Pemkot membangun pasar tradisional di lokasi tersebut.

Pasalnya, lokasinya tidak jauh dari BKT sehingga sangat mendukung sekali untuk berjualan.

"BKT nantinya akan dijadikan ruang terbuka umum, jadi lokasi yang tidak jauh dari BKT ini sangat tepat untuk berjualan," katanya.

Dia berharap, pembangunan pasar secara keseluruhan menggunakan dana Pemkot mengingat para pedagang sudah rela membangun swadaya di relokasi sementara.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved