Dompet Dhuafa Luncurkan Kantin Kontainer Keliling Sarana Wirausaha Mahasiswa Kurang Mampu
Dompet Dhuafa bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Salatiga, meluncurkan program pemberdayaan mahasiswa tidak mampu dengan kantin kontainer
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: suharno
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Dompet Dhuafa bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Salatiga, meluncurkan program pemberdayaan mahasiswa tidak mampu dengan pengelolaan kantin kontainer keliling.
Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Yuli Pujihardi mengatakan selain dapat menjadi solusi pembiayaan perkuliahan, serta melatih kewirausahaan, program ini juga menjadi salah satu alternatif untuk bersedekah.
"Bukan tanpa alasan, karena para mahasiswa inilah yang ke depan menjadi salah satu penyangga struktur perekonomian bangsa," terangnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (1/3/2019).
• Tokoh Agama Salatiga Tolak Masjid Sebagai Tempat Kampanye
Menurut Pujihardi, UMKM dalam pengelolaan atau konsep kantin kontainer keliling belum tumbuh besar di Indonesia, karenanya kata dia membuka peluang bagi mahasiswa ke depan bagaimanapun mereka adalah penerus menjadi usaha-usaha muda.
Yuli menambahkan, pemberdayaan mahasiswa seperti ini merupakan salah satu terobosan dalam melatih jiwa kewirausahaan sejak di bangku perkuliahan, selain program beasiswa, konsep pemberdayaan ini juga dapat menjawab tantangan pemerataan pendidikan.
Rektor IAIN Salatiga, Rahmat Hariyadi mengungkapkan sejak diluncurkan 2016 lalu, program ini telah membantu banyak mahasiswa tak mampu untuk membiayai perkuliahan mereka.
Bahkan lanjutnya, ada diantaranya dapat melanjutkan ke jenjang magister dari kantin kontainer.
"Berbeda dengan kantin kontainer pertama, kantin kontainer kedua ini dibuat di atas mobil, sehingga dapat beroperasi di mana saja," ujarnya.
Seorang mahasiswa IAIN, Muhammad Khoirul Umam mengatakan kantin yang mengusung konsep mobil kantin atau food truck, juga merupakan wadah pemberdayaan bagi mahasiswa tidak mampu dan melatih kewirausahaan dan sepenuhnya dikelola oleh para mahasiswa.
Pengelolaan kantin ini diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa tak mampu yang berprestasi.
Kantin tersebut juga menampung makanan dan minuman yang dibuat sendiri oleh para mahasiswa, selain memberi manfaat ekonomi, kantin kontainer keliling ini juga dapat menjadi sarana bersedekah.
“Hasilnya tidak hanya lumayan melainkan sangat membantu para mahasiswa terutama mereka kurang mampu,” jelasnya. (ris)