Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Warga Kabupaten Semarang Tega Pukul Ayah Kandungnya Hingga Tewas Lantaran Tak Dibiayai Menikah

Jamsin memukul kepala bapak kandungnya, Slamet (58), hingga tewas, lantaran sang ayah menolak membiayai anaknya yang hendak mempersunting sang kekasih

Penulis: amanda rizqyana | Editor: suharno
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Jamsin (27), tega memukul kepala Slamet (58), bapaknya menggunakan balok kayu palang pintu saat tengah tertidur pada Minggu (31/3/2019) pagi yang mengakibatkan bapaknya meninggal dunia. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Maksud hati menyampaikan niatan agar dibantu biaya mempersunting gadis pujaan, namun justru sakit hati yang didapat.

Demikianlah yang terjadi pada Jamsin (27), warga Desa Penawangan, Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

Jamsin memukul kepala bapak kandungnya, Slamet (58), sebanyak tiga kali hingga korban mengalami luka serius dan meninggal dunia.

Slamet sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sebelum sempat mendapatkan perawatan, ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Jamsin sempat mencoba melakukan pelaporan dan membuat alibi palsu dengan menyebutkan bahwa Slamet dianiaya orang lain.

Kisah Heroik Anggota Satlantas Polres Boyolali Tarik Kaus Sopir saat Kecelakaan Beruntun di Ampel

Namun ketika kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan reka adegan, akhirnya didapati bahwa pelaku penganiayaan ialah Jamsin.

Jamsin pun tak dapat lagi mengelak atas perbuatannya.

Jamsin dilaporkan oleh Tanti yang tidak lain merupakan kakak kandungnya karena telah mengakibatkan nyawa orang tuanya hilang.

Saat dilakukan Konferensi Pers di Mapolres Semarang pada Jumat (5/4/2019) pagi, Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP David Widya didampingi oleh Kasubbag Humas Polres Semarang, AKP Teguh Susilo Hadi menyampaikan peristiwa yang bermula pada Sabtu (30/3/2019) pukul 22.00 WIB.

Saat itu, Jamsin berkumpul bersama tiga rekannya sambil mengonsumsi minuman keras jenis tuak yang didapat dari orang yang sedang hajatan menikah.

Keempatnya minum di sebuah pematang sawah di Desa Penawangan.

Usai minum, sekitar Minggu (31/3/2019) dini hari pukul 2.30 WIB, Jamsin pulang ke rumah bulik atau bibinya yang hanya berjarak empat meter dari rumahnya.

Jelang tertidur, Jamsin teringat perkataan sang ayah sesaat setelah ia keluar dari penjara pada Agustus 2018.

Selepas keluar dari penjara, Jamsin menyampaikan niatan untuk melamar gadis pujaan yang masih tinggal satu desa dengannya.

Tiga Hari Ini, Seorang Ibu di Demak Tidur di Kuburan Anaknya yang Meninggal Korban Tabrak Lari

Namun Slamet menjawab agar Jamsin mencari biaya nikah sendiri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved