Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hapus Kesan Kumuh, Pelukis dari Berbagai Negara Buat Grafiti di Hunian Sementara Tambakrejo Semarang

Gelap dan berdebu itulah pemandangan sehari-hari warga yang menempati hunian sementara (huntara) di bawah jembatan jalan arteri Yos Sudarso Semarang.

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: suharno
TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Pelukis grafiti percantik tembok hunian sementara (Huntara) di Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gelap dan berdebu itulah pemandangan sehari-hari warga yang menempati hunian sementara (huntara) di bawah jembatan jalan arteri Yos Sudarso Kota Semarang.

Hunian sementara yang terletak di Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Gayamsari Kota Semarang ini jauh dari kata layak.

Tembok hanya terbuat dari triplek. Tidak ada penyekat maupun bilik ruangan untuk memisahkan setiap Kepala Keluarga (KK) yang menghuni.

Huntara ini dibangun Pemkot Semarang bagi para warga Banjir Kanal Timur yang terdampak relokasi.

Setelah Todongkan Pistol, Pria Ini Menangis Mengaku Salah dan Meminta Maaf

Meski sudah dibangunkan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk Kota Semarang, tetapi warga menolak tinggal di tempat tersebut karena jaraknya terlalu jauh.

Melihat kondisi Huntara yang memprihatinkan tersebut, membuat para pelukis grafiti berinisiatif memperindah tembok huntara.

Tidak hanya pelukis Kota Semarang yang ikut berpatisipasi. Kegiatan tersebut juga diikuti pelukis dari luar kota Semarang bahkan luar negeri.

Beladiana (25) satu diantara pelukis grafiti yang berasal dari Kolombia.

Dirinya baru pertama kali dan tertarik ketika adanya ajakan dari temannya di media sosial untuk menggambar di tembok huntara.

"Kebetulan saya masih wisata di Kota Semarang. Saya tersentuh ketika ada postingan untuk menggambar di tembok huntara," ujarnya dengan bahasa Indonesia yang kurang fasih.

Tangannya luwes ketika menggambar kucing di dinding tembok huntara. Saat menggambar dirinya juga dibantu temannya berasal dari Meksiko.

"Saya ingin menggambar di tembok ini agar bisa berbagi bersama warga yang terdampak dan menghibur," tuturnya, Sabtu (15/6/2019).

BKPP Sebut 50% Pemuda di Kota Semarang Lebih Memilih Jadi Wirausahawan Dibanding Daftar CPNS

Koordinator grafiti Satrio Sudibyo menuturkan kegiatan menggambar merupakan keinginan pelukis untuk membantu warga Tambakrejo yang terkena penggusuran.

Kegiatan tersebut telah direncanakan setelah adanya huntara.

"Waktu itu saya coba posting tembok huntara ke instagram untuk digambar dan mendapat banyak respon," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved