Setelah Sunan Kuning SK Semarang Ditutup, Walikota Hendi Juga Bakal Tutup Lokalisasi Gambilangu GBL
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya menutup prostitusi yang ada di Kota Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya menutup tempat prostitusi yang ada di Kota Semarang.
Selain Sunan Kuning yang merupakan lokalisasi terbesar di Kota Semarang, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menargetkan Lokalisasi Gambilangu juga sebagai sasaran penutupan.
Hendi menegaskan, kebijakan ini perlu komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Kendal agar bersama-sama melakukan penutupan.
Adanya penutupan ini pun membuat beberapa pemilik usaha di tempat lokalisasi semisal karaoke yang khawatir tidak dapat meneruskan usahanya.
Hendi menandaskan, jika usaha tersebut jelas peruntukannya untuk bisnis dan niaga, dia pun tidak mempermasalahkan jika warga mengajukan izin usaha.
"Peruntukannya seperti apa? Kalau untuk kawasan bisnis dan niaga, mereka bisa dapat izin.
Justru ini income buat pemerintah. Saya rasa semua bentuk investasi tidak ada masalah.
Kalau jelas usahanya, izin mendirikan bangunan (IMB) ada, kelengkapan lain ada, ya silakan urus izin," ujarnya.
• Remaja di Semarang Bacok Serampangan Pakai Celurit Panjang 100 Cm, Satu Korban Meninggal
• Jelang Bali United vs PSIS - Misi Wallace Costa Raih Poin di Kandang Serdadu Tridadu
• Kronologi Video Viral Pria Mengamuk di Indomaret Sekaran Semarang, Berawal Salah Paham VC Vidcall
• Komentar Tak Senonoh dan Hina Bupati di Medsos, Muslichun Ditangkap Polres Kendal
Satpol PP Lakukan Sosialisasi
Setelah melakukan sosialisasi penutupan lokalisasi Sunan Kuning beberapa waktu lalu, Satpol PP Kota Semarang bergeser membahas Penutupan lokalisasi Gambilangu atau yang lebih dikenal dengan lokalisasi Gbl di Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, penutupan lokalisasi Gambilangu dalam rangka meneruskan program pemerintah pusat untuk menutup seluruh lokalisasi yang ada di Indonesia.
Di sisi lain, hal ini juga menjadi permintaan para wanita pekerja seks (WPS) di Sunan Kuning yang meminta untuk menutup seluruh prostitusi agar tidak ada kecemburuan sosial.
"Di Kota Semarang kan ada dua, Sunan Kuning dan Gambilangu.
Sunan Kuning kemarin telah kami sepakati 15 Agustus penutupan, nanti kami samakan waktunya.
Kalau bisa lebih cepat itu lebih baik," jelas Fajar, Kamis (20/6/2019).