Tabrak Lari di Solo
Keluarga Korban Tabrak Lari di Overpass Manahan Solo Ingin Pelaku Meminta Maaf Secara Langsung
Suasana duka masih terasa menyelimuti kediaman Retnoning Tri di Kampung Slembaran RT 3 RW 3, Serengan, Kota Solo, Kamis (11/7/2019).
Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Suasana duka masih terasa menyelimuti kediaman Retnoning Tri di Kampung Slembaran RT 3 RW 3, Serengan, Kota Solo, Kamis (11/7/2019).
Suami Retno, Marthen Jelipele berujar dirinya merasa sangat terpukul.
"Dia orang baik. Tuhan sayang dia. Kami tahu itu," ungkap pria berdarah Papua itu.
Marthen berharap ada etikad baik dari pelaku penabrakan Retno.
Menurutnya, keluarga Retno butuh permintaan maaf langsung dari pelaku.
Sementara itu, Kakak kandung Retno, Rahmani tidak menyangka sang adik meninggal jelang pernikahan keponakannya.
"Anak saya besok Sabtu (13/7/2019) mau nikah. Saya ingat dia bilang tidak sabar menunggu waktu pernikahan itu.
Retno bilang seragamnya sudah jadi, tinggal pakai, bagus katanya," ujarnya mengenang ucapan Retno.
Rahmani menyebut almarhum sosok perempuan pekerka keras.
Retno masih menerima jasa serabutan dalam usianya menuju senja.
"Dia masih mau terima cucian baju, menyetrika, antar jemput siswa.
Itu semua demi mencukupi biaya anaknya yang mau masuk kuliah tahun ini," tutur Rahmani yang suaranya tiba-tiba terdengar menyerak.
Beredarnya video rekaman CCTV saat peristiwa kecelakaan itu seakan membuka kembali luka keluarga almarhum yang masih berkabung.
Tampak sebuah mobil menabrak motor yang dikendarai Retno, hingga jatuh terpental.
"Memang menyakitkan melihat video itu.