Penusukan di HKBP Bekasi
Kasus di HKBP Bekasi Agar tak Merambat ke Daerah
Ir Wiria Putra Silalahi mendesak agar pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus penusukan pendeta HKBP di Bekasi
TRIBUNNEWSBATAM, BATAM
- Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kepri, Ir Wiria Putra Silalahi
mendesak agar pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus penusukan
pendeta HKBP di Bekasi. Dia mendesak supaya ini diusut secara tuntas dan dilakukan secara profesional.
"Kita melihat ini seakan akan ada pembiaran. Kita minta tindakan tegas supaya jangan menjurus ke SARA. Kalau ini dibiarkan akan cepat merambat ke daerah," katanya,Senin (13/9/2010).
Politisi PDIP itu mengatakan, sebenarnya gampang polisi untuk mengusutnya karena identitas sipelaku sudah diketahui. Lagi pula saat kejadian itu polisi tidak jauh dari lokasi karena mereka berjaga-jaga dilokasi saat mau kegiatan ibadah dilakukan jemaat HKBP.
"Kita mohonlah polisi untuk bertindak cepat. Perlu diingat kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan dijamin UUD 1945 dan dilindungi oleh negara. Kita di daerah sering juga dipancing tapi karena kita punya ajaran untuk mengasihi kita diam saja. Sebagai contoh Izin untuk mendirikan gereja Agape di Bengkong Permai hingga kini belum dikeluarkan izinya untuk beribadah. Kita perharap di Batam bisa terjaga kerukunan antar umat beragama," katanya.
Tindakan kekerasan yang dialami Pendeta Luspida Simanjutak dan penusukan terhadap penatua Hasian Sihombing pada Minggu (12/9/2010) menuai protes dari banyak pihak.
Salah satunya datang dari Ephorus (pimpinan tertinggi/Sinode) HKBP Pdt Dr Bonar Napitupulu yang berkedudukan di Tarutung, Sumatera Utara. Salah satu pernyataan sikap terkait aksi kekerasan terhadap dua anggota jemaat Gereja HKBP Pondok Timur Indah, Ciketing, Bekasi, itu dilansir melalui situs resmi HKPB. Mereka menilai, pernyataan Polri bahwa tindakan tersebut sebagai kriminalitas biasa adalah sesuatu yang prematur.
"Kami sungguh-sungguh tidak dapat mengerti dengan pernyataan pihak kepolisian yang langsung menyatakan bahwa tindakan itu merupakan kriminal murni. Bagi kami, kesimpulan semacam itu adalah prematur, tidak berdasar, dan bukan merupakan hasil penyelidikan," demikian kutipan pernyataan sikap HKBP.
"Pertanyaan kami adalah, mengapa pihak kepolisian langsung mengambil kesimpulan semacam itu, padahal polisi sendiri mengaku masih mendalami motif si pelaku?"
Di sisi lain, pihak HKBP meyakini, tindakan kekerasan yang dialami anggota jemaatnya di Bekasi merupakan bagian dari sebuah perbuatan yang direncanakan. Pasalnya, penikaman terhadap orang yang hendak beribadah dapat diindikasikan bahwa pelaku sebelumnya telah mempersiapkan diri.
"Kami menilai bahwa pihak kepolisian telah lalai menjalankan tugas dan telah bersikap sama sekali tidak profesional. Kita tahu bersama bahwa kekerasan terhadap anggota jemaat di HKBP Pondok Timur Indah, Bekasi, selama delapan bulan terakhir terus meningkat."
Wiria yang juga ketua panitia pembangunan Gereja HKBP Estomihi Bengkong itu minta agar pihak kepolisian memberi perhatian khusus untuk mengusut tuntas kasus tersebut.