Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Cerita Dimas Bayar Parkir di MT Haryono Semarang, Sudah Siapkan QRIS Malah Suruh Tunai

Kendala juru parkir untuk terapkan Parkir Elektronik di Kota Semarang salah satunya masih gaptek, tidak bisa gunakan handphone Android.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
Tribunnews.com/Rezanda Akbar D
PARKIR ELEKTRONIk - Salah satu titik penerapan parkir elektronik di Jalan MT Haryono Semarang, Senin (24/11/2025). Di lokasi tersebut belum sepenuhnya dapat menerapkan sistem non tunai, justru juru parkir lebih senang dengan sistem tunai. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebagian warga masih bingung dengan penerapan parkir elektronik di Kota Semarang.

Meski di beberapa titik kawasan pertokoan seperti Jalan MT Haryono telah dipasang plang berwarna biru bertuliskan “Parkir Elektronik”, praktik di lapangan disebut belum sepenuhnya mengikuti aturan non tunai.

Dimas Yoga (28), warga Karangkidul menceritakan pengalamannya saat memarkir kendaraan di lokasi tersebut.

Kebetulan Dimas sudah berencana melakukan pembayaran melalui QRIS, namun ditolak juru parkir.

Baca juga: Gaji UMK Cuma Ngepas, Curhat Pilu Pekerja Semarang Tercekik Kenaikan Harga Pangan

Warga Kartasura Lapor Polisi, Anaknya Diduga Jadi Korban Malapraktik Dokter RS Swasta di Solo

“Waktu saya bilang mau bayar pakai QRIS, malah disuruh tunai saja karena katanya lebih cepat,” ujarnya, Senin (24/11/2025).

Dia menilai, perbedaan aturan dan kenyataan ini membuat masyarakat ragu. 

“Daripada pusing dan bingung, jadi saya bayar cash saja, meskipun kalau pakai QRIS juga sudah siap,” tuturnya.

Selain Dimas, Anita (35), pegawai di toko elektronik lokasi tersebut mengatakan, sudah biasa membayar parkir menggunakan uang cash.

Hal tersebut dinilai lebih simpel dari pada membuka aplikasi uang elektronik di ponselnya.

“Punya aplikasi elektronik, tapi enakan bayar langsung tunai. Kadang agak ribet kalau harus buka HP."

"Kalau uang parkir biasanya sudah saya siapkan di dompet kecil,” ujarnya.

Menurut Anita, apabila parkir elektronik mulai diberlakukan serentak, dirinya tidak mempermasalahkan hal tersebut.

“Tidak ada masalah, cuma kalau saya enakan yang langsung."

"Kadang ada orang yang tidak bawa HP atau paketannya habis, kasian juga,” kelakar Anita.

Sementara itu, Dishub Kota Semarang terus memperluas penerapan parkir elektronik melalui sosialisasi kepada juru parkir, utamanya di Kecamatan Semarang Tengah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved