Kenaikan Harga BBM
KSBSI Kudus Minta Pengusaha Tambah Upah Buruh
KSBSI meminta para pengusaha memberikan tambahan upah untuk membantu meringankan kebutuhan para buruh
Penulis: m zaenal arifin | Editor: agung yulianto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Adanya kenaikan harga BBM, membuat daya beli buruh pabrik di Kudus semakin menurun.
Karenanya, Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kudus mendesak agar Asosiasi pengusaha, dalam hal ini asosiasi pengusaha indonesia (APINDO), tidak bersikap acuh menyikapi menurunnya daya beli buruh akibat kenaikan harga BBM tersebut.
KSBSI meminta para pengusaha memberikan tambahan upah untuk membantu meringankan kebutuhan para buruh.
Atau setidaknya, APINDO tidak serta merta membatasi kemungkinan adanya sikap empati beberapa pengusaha (anggota APINDO) yang berbaik hati memberikan intensif ataupun kompensasi tambahan upah/tunjangan kepada para buruh-nya.
"Sehingga tidak fair jika upah buruh tidak diikutkan dalam hitungan produksi dan keuntungan pengusaha.
Langkah ideal bagi para aktifis buruh di perusahaan adalah menggunakan hak konstitusinya mengajukan negoisasi dalam rangka peninjauan upah kepada pengusaha," kata Koordinator KSBSI Kudus, Slamet Machmudi, Selasa (25/6/2013).
Negoisasi diajukan secara langsung di masing-masing perusahaan tanpa melalui Asosiasi pengusaha yang notabene berdiri di luar perusahaan.
Sebab, kemampuan masing-masing perusahaan seharusnya turut membedakan tingkat kesejahteraan para buruh.