Kenaikan Harga BBM
Alhamdulillah, Tarif Trans Semarang Tetap
hampir setiap hari menggunakan jasa Trans Semarang untuk pergi atau pulang dari tempat tinggalnya menuju ke kantor

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - "Alhamdullilah kalau tarif Trans Semarang tidak naik," ungkapan syukur itu dikatakan Ebruanita Rachmawati kepada Tribun Jateng saat mengomentari keputusan tarif angkutan umum di Kota Semarang, Selasa (25/6/2013).
Ebru yang bekerja sebagai Corporate Promotion PT Monex Investindo Futures Semarang itu hampir setiap hari menggunakan jasa Trans Semarang untuk pergi atau pulang dari tempat tinggalnya menuju ke kantor. "Setiap hari saya naik Trans Semarang dari Ngesrep ke Kagok," jelasnya.
Sementara itu, kenaikan tarif akan berlaku pada angkot untuk jenis bus ukuran kecil dan sedang. Pantauan Tribun Jateng, pada kedua jenis bus tersebut, kondektur sudah memungut tarif lebih dari biasanya. Di antaranya angkutan kota jurusan Jrakah-Boja, Karangayu-Manyaran dan Karangayu-Penggaron.
Kenaikan tarif secara ilegal sudah berlangsung seusai pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak oleh pemerintah pusat. Pada angkot jurusan Karangayu-Manyaran misalnya, menurut seorang penumpang, Nur Hidayah, tarif angkutan juga naik sebesar Rp 500. Dibandingkan tarif sebelumnya maka ada kenaikan 25 persen menjadi Rp 2.500.
Tarif baru ilegal ini diminta oleh awak angkutan dengan alasan biaya operasional kendaraan juga telah naik. "Kami tidak mau rugi karena kami beli premium dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Apa kami harus terus menunggu pengumuman kenaikan tarif dari pemerintah," katanya.
Hal itu juga dialami Adinda Farid, penumpang angkot jurusan Karangayu-Penggaron. Menurutnya tarif angkutan telah dinaikan sebesar Rp 500. Sebelumnya Rp 2.500 sekarang menjadi Rp 3.000. Sementara itu, Nedya Guswina (24), penumpang angkot jurusan Jrakah-Boja, mengatakan, tarif angkutan naik sebesar Rp 500 sampai Rp 1.000. Persentase kenaikan berkisar 50-100 persen dari tarif sebelumnya.
Kenaikan tarif tanpa kepastian ini dianggap sangat memberatkan. "Saya hanya naik dari perempatan Wonolopo sampai pom bensin (SPBU) Jatisari (Mijen). Cukup dekat, biasanya hanya Rp1.000. Tapi tadi (kemarin) berangkat diminta bayar Rp 2.000, dan pulangnya Rp 1.500," ujarnya. (har/alv)