Tahun Ajaran Baru
Kekurangan Murid, SMP di Kota Tegal Mengeluh
Pelaksanaan SMP Terbuka perlu ditinjau kembali. Sebab, daya tampung sekolah reguler masih cukup
Penulis: YS adi nugroho | Editor: agung yulianto

Laporan Wartawan Tribun Jateng, YS Adi Nugroho
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Sejumlah SMP di Kota Tegal mengeluh karena jumlah siswa terbatas. "Jumlah lulusan SD sedikit, tapi jumlah SMP banyak," ungkap Kepala Sekolah SMP Al Irsyad Kota Tegal, Untung Supriyadi.
Menurut dia, jumlah siswa masuk ke sekolah swasta terbatas. "Siswa lebih memilih SMP Negeri. Sebab, pendidikan di SMP Negeri gratis," ujarnya, Senin (15/7/2013).
Hal senada diungkapkan Kepala Sekolah SMP Al Khairiyyah, Muharso. "Dapat murid saja alhamdulillah," ujarnya.
Untuk mendapatkan murid, kata Muharso, dia menggunakan metode jemput bola. Artinya, para guru mendatangi sejumlah rumah penduduk agar para orangtua mau memasukkan anaknya ke sekolah swasta.
Kepala Sekolah SMP Atmaja Wacana, Bambang Widjanarko menjelaskan, penurunan jumlah siswa masuk ke SMP disebabkan karena beberapa hal. Satu di antaranya adalah adanya SMP Terbuka.
"Pelaksanaan SMP Terbuka perlu ditinjau kembali. Sebab, daya tampung sekolah reguler masih cukup," ujarnya.
Bambang menjelaskan, waktu belajar SMP Terbuka sama dengan kelas reguler, yakni di pagi hari. Seharusnya, kelas SMP Terbuka pada sore hari.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Tegal, M Ismail Fahmi mengakui bahwa waktu belajar SMP Terbuka berganti. "Dulu, SMP Terbuka memang sore hari, tapi sekarang menjadi pagi hari," ujarnya.
Wakil Wali Kota Tegal, Habib Ali Zaenal Abidin menambahkan, agar SMP swasta bisa menarik murid, maka harus ada kualitas yang diunggulkan. Adanya kualitas unggulan akan menggaet para orangtua untuk memasukkan anaknya ke sekolah swasta.