Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 1434 H

Dispertan Solo Sita 31 Kg dan 4 Kg Daging Busuk

Padahal, berdasarkan data dari Dispertan, nama Pujiyanto masuk dalam daftar pedagang nakal, dan kerap tertangkap tangan

Editor: agung yulianto
zoom-inlihat foto Dispertan Solo Sita 31 Kg dan 4 Kg Daging Busuk
Antara/Andika Beta
Petugas Dinas Pertanian Kota melakukan razia gabungan terhadap pedagang daging di sejumlah pasar di Kota Solo, Senin (22/7/2013).

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pujiyanto tak bisa berkutik lagi saat sejumlah petugas dari Dinas Pertanian (Dispertan) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo secara tiba-tiba mendatangi lapak jualannya di Pasar Nusukan, Solo, Senin (22/7/2013) dinihari kemarin.

Petugas Dispertan yang tengah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) penjualan daging menangkap basah Pujiyanto menjual daging sapi gelonggongan seberat 22,5 kilogram.

Pria parobaya itu pun hanya bisa pasrah menyaksikan daging-daging dagangannya disita oleh petugas gabungan dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo, Satpol PP, Linmas dan Kepolisian Kota Solo itu.

Dirinya beralasan, tak mengetahui jika daging yang dijualnya tersebut daging gelonggongan. "Saya tidak tahu. Saya cuma kulakan dari orang lain, terus langsung saya jual," katanya.

Padahal, berdasarkan data dari Dispertan, nama Pujiyanto masuk dalam daftar pedagang nakal, dan kerap tertangkap tangan menjual daging sapi gelonggongan dalam beberapa sidak yang dilakukan Dispertan. Berkali-kali Pujiyanto diperingatkan, namun tetap membandel dan kembali nekad menjual daging gelonggongan.

Selain di Pasar Nusukan, petugas juga mendapati daging gelonggongan seberat 8,5 kilogram dijual seorang pedagang di Pasar Jebres. Petugas juga mendapati pedagang yang menjual daging sapi busuk seberat 4 kilogram di Pasar Nusukan.

Daging busuk tersebut dijual Sutrisno yang menempati lapak jualan di lantai dua pasar tersebut. Lagi-lagi, pedagang beralasan, dirinya tak mengetahui jika daging dagangannya berkualitas buruk.

Awalnya, petugas curiga karena tercium bau busuk dari lapak milik pedagang asal Boyolali itu. Setelah dilakukan pengecekan, petugas menemukan daging busuk tersebut disimpan di dalam plastik. Kondisi daging tidak mentah, melainkan sudah direbus oleh penjual agar tak terlihat sudah membusuk.

Kepala Dispertan Solo, Wenny Ekayanti memastikan temuan daging busuk tersebut akan dimusnahkan. Sementara untuk daging glonggongan, pihaknya akan mengeringkannya di Kantor Dispertan Solo. Jika setelah dikeringkan daging tersebut masih layak jual, pihaknya meminta pedagang untuk mengambilnya.

"Pedagang yang kedapatan menjual daging tidak layak konsumsi akan kami beri peringatkan," katanya.

Mengantisipasi peredaran daging tak layak konsumsi menjelang Lebaran, Dispertan akan lebih mengintensifkan inspeksi hingga H+7 Lebaran. Selain untuk menjamin kesehatan daging yang dijual, pihaknya juga harus memantau stok daging yang tersedia di pasaran.

"Kalau daging yang berasal dari dalam Kota Solo kami pastikan kualitasnya baik. Yang kami waspadai justru daging dari luar Solo," katanya.

Menurut dia, sampai saat ini ketersediaan daging sapi di pasaran masih mencukupi kebutuhan warga Kota Solo. Menurutnya setiap hari Rumah Pemotongan Hewan memproduksi 4 ton daging sapi. Selain itu, sejumlah 700 kilogram daging sapi dari luar daerah juga memasuki pasar tradisional di kota Solo setiap hari. (Tribun Jogja/ade)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved