Ramadan 1434 H
Memburu Lailatul Qadar, MAJT Agendakan Ibadah Malam Berjamaah
Artinya. ibadah dalam satu malam seperti ibadah 84 tahun. Sungguh beruntung yang mendapatkannya karena usia
Penulis: muslimah | Editor: agung yulianto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - "Saya tidak mencari lailatul qadar. Dia akan datang sendiri jika amalan tidak berhenti, bahkan terus meningkat dari hari ke hari sepanjang bulan Ramadan," ujar Firmandoyo (51).
Karenanya, pria yang saat ini menukangi PSIS Semarang itu mencoba tak putus beribadah sepanjang Ramadan ini. Semua diniatkan untuk ibadah, termasuk saat memejamkan mata karena lelah. Firmandoyo yakin lailatul qadar datang melalui sebuah proses. Dimulai dari ibadah awal Ramadan dan terus meningkat di sepuluh hari terakhir.
"Alhamdulillah, puasa saya lancar dari awal sampai sekarang," ujarnya kepada Tribun Jateng, Minggu (28/7/2013).
Ramadan tahun ini, ia memang lebih fokus dibandingkan tahun sebelumnya. Maklum, kompetisi tengah offdan tim diliburkan selama sekitar satu bulan. PSIS baru akan kembali menjalani latihan rutin usai lebaran, tepatnya 14 Agustus mendatang.
Ini beda dengan tahun lalu. Waktu itu Firmandoyo, masih menangani Tim Sepak Bola Jateng yang dipersiapkan menghadapi PON XVIII/2012 Riau. Karena waktu yang mepet, latihan tak berhenti bahkan sambil menjalankan ibadah puasa.
Memiliki kesempatan beribadah yang lebih besar, Firmandoyo tak pernah meninggalkan ibadah salat berjemaah. Ia melakukannya di Masjid Al Muhajirin, Pasadena yang berlokasi di dekat rumahnya.
Di sepuluh hari terakhir Ramadan yang diyakini sebagai saat turunnya lailatul qadar, ia menambah volume ibadah, terutama di waktu malam. Ia berencana salat tasbih, salat taubat, serta salat hajat berjemaah di Masjid Al Muhajirin. "Intinya, semakin mendekati akhir Ramadan, amalan harus bertambah," tandas Firmandoyo.
Keutamaan malam lailatul qadar banyak digambarkan dalam hadis nabi.
Ketua Amaliah Ramadan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Ahsan Fauzi menyebut, di antaranya ibadah malam tersebut lebih baik dari seribu bulan yang jika dikalkulasi berarti sekitar 84 tahun.
"Artinya. ibadah dalam satu malam seperti ibadah 84 tahun. Sungguh beruntung yang mendapatkannya karena usia manusia saat ini berkisar 60 tahun. Orang yang beribadah di malam itu juga akan diampuni dosa-dosanya," ujar Ahsan.
Keistimewaan lain, para malaikat, dipimpin oleh Malaikat Jibril turun ke bumi. Siapa pun yang mendapati lailatul qadar akan dianugerahi ketenteraman jiwa. Banyaknya keutamaan lailatul qadar, menurut Ahsan, membuat orang mukmin begitu antusias.
Berdasarkan pengalamannya, di MAJT jemaah yang datang untuk ibadah malam mencapai 15 ribu orang dari berbagai wilayah di Jateng. Tahun ini MAJT mulai 21 Juli sudah menyiapkan program rutin sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan.
Selain ibadah rutin seperti salat tarawih dan tadarus Al Quran satu juz setiap malam, akan ada salat malam berjemaah meliputi salat tasbih, salat taubat, dan salat hajat.
"Selama satu tahun, kita disibukkan dengan urusan dunia. Maka takkan rugi menyempatkan sepuluh malam saja untuk Allah, sebagai bekal perjalanan di akhirat," imbuh Ahsan Fauzi.
Berita Terkait